Sony Tak Mampu Hadang Lin Dan
15 Agustus 2009 19:33 WIB
Tunggal putera China Lin Dan menyalami lawannya Sony Dwi Kuncoro dari Indonesia seusai mereka bertading dalam babak semi final Kejuaraan Bulutangkis Dunia, di Gachibowli Indoor Stadium, Hyderabad, Sabtu (15/8). (ANTARA/Hermanus Prihatna)
Hyderabad, India (ANTARA News) - Indonesia gagal menempatkan wakil di final tunggal putra, setelah Soni Dwi Kuncoro tidak mampu menghadang juara bertahan Lin Dan di babak semifinal Kejuaraan Dunia 2009 di Gachibowli Indoor Stadium Hyderabad, India, Sabtu.
Sony Dwi Kuncoro kalah dalam pertarungan yang berlangsung 63 menit dan berakhir tiga set dengan skor 14-21, 21-13, 15-21 untuk pemain China yang punya julukan "Super Dan" itu.
Dengan hasil ini, nomor tunggal putra menjadi milik China, karena sebelumnya unggulan ke-2, Chen Jin juga sudah memastikan lolos final dengan mengalahkan juara dunia 2005 Taufik Hidayat 21-16, 21-6.
"Ini hasil maksimal yang bisa saya capai. Menghadapi Lin Dan bukan pekerjaan mudah, karena dia pemain yang cukup cerdik dan mampu mengatur tempo," kata Sony yang juga kalah dari Lin Dan pada final kejuaraan dunia 2007 di Malaysia.
"Sebenarnya saya bisa mengimbangi Lin Dan, tapi justru menjelang akhir set ketiga, saya kehilangan konsentrasi dan sering mati sendiri," tambah pebulu tangkis peringkat enam dunia ini.
Juara Indonesia Super Series 2008 itu, menambahkan menghadapi pemain sekelas Lin Dan, tidak cukup hanya mengandalkan kesabaran, tapi perlu senjata yang mematikan.
Strategi itu dimainkan Sony pada set kedua dan cukup berhasil meredam agresivitas Lin Dan. Beberapa penempatan bola Sony, tidak mampu diantisipasi pemain peringkat lima dunia itu.
Pada set ketiga, permainan berlangsung alot dan kedua pemain berbagi angka sama 5-5, hingga kemudian Lin Dan memimpin 8-6 dan 11-8. Sejak itu, Sony makin kesulitan mengejar dan akhirnya menyerah kalah.
Sementara itu, Lin Dan yang dikonfirmasi wartawan, mengaku cukup kaget dengan permainan Sony Dwi Kuncoro yang jauh lebih meningkat dibanding beberapa waktu sebelumnya.
"Dia sudah lebih matang dan pukulannya cukup menyulitkan. Saya harus tertekan di set kedua, tapi mencoba mengatasi situasi pada set ketiga," kata pemegang gelar juara dunia 2006 dan 2007 ini.
Juara Olimpiade 2008 ini berambisi merebut gelar kembali untuk ketiga beruntun dan mencatatkan dirinya sebagai pebulu tangkis putra pertama yang merebut juara dunia tiga kali beruntun.(*)
Sony Dwi Kuncoro kalah dalam pertarungan yang berlangsung 63 menit dan berakhir tiga set dengan skor 14-21, 21-13, 15-21 untuk pemain China yang punya julukan "Super Dan" itu.
Dengan hasil ini, nomor tunggal putra menjadi milik China, karena sebelumnya unggulan ke-2, Chen Jin juga sudah memastikan lolos final dengan mengalahkan juara dunia 2005 Taufik Hidayat 21-16, 21-6.
"Ini hasil maksimal yang bisa saya capai. Menghadapi Lin Dan bukan pekerjaan mudah, karena dia pemain yang cukup cerdik dan mampu mengatur tempo," kata Sony yang juga kalah dari Lin Dan pada final kejuaraan dunia 2007 di Malaysia.
"Sebenarnya saya bisa mengimbangi Lin Dan, tapi justru menjelang akhir set ketiga, saya kehilangan konsentrasi dan sering mati sendiri," tambah pebulu tangkis peringkat enam dunia ini.
Juara Indonesia Super Series 2008 itu, menambahkan menghadapi pemain sekelas Lin Dan, tidak cukup hanya mengandalkan kesabaran, tapi perlu senjata yang mematikan.
Strategi itu dimainkan Sony pada set kedua dan cukup berhasil meredam agresivitas Lin Dan. Beberapa penempatan bola Sony, tidak mampu diantisipasi pemain peringkat lima dunia itu.
Pada set ketiga, permainan berlangsung alot dan kedua pemain berbagi angka sama 5-5, hingga kemudian Lin Dan memimpin 8-6 dan 11-8. Sejak itu, Sony makin kesulitan mengejar dan akhirnya menyerah kalah.
Sementara itu, Lin Dan yang dikonfirmasi wartawan, mengaku cukup kaget dengan permainan Sony Dwi Kuncoro yang jauh lebih meningkat dibanding beberapa waktu sebelumnya.
"Dia sudah lebih matang dan pukulannya cukup menyulitkan. Saya harus tertekan di set kedua, tapi mencoba mengatasi situasi pada set ketiga," kata pemegang gelar juara dunia 2006 dan 2007 ini.
Juara Olimpiade 2008 ini berambisi merebut gelar kembali untuk ketiga beruntun dan mencatatkan dirinya sebagai pebulu tangkis putra pertama yang merebut juara dunia tiga kali beruntun.(*)
Pewarta: Luki Satrio
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009
Tags: