Singapura (ANTARA News) - Wakil Dirut BNI Felia Salim meyakini penurunan bunga deposito yang saat ini masih tinggi di atas bunga penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) tujuh persen akan turun dan tinggal menunggu waktu saja.

"Likuiditas di pasar sudah stabil, inflasi rendah, BI rate menurun dan `environment risk` (risiko lingkungan) juga menurun, maka sesungguhnya penurunan bunga deposito tinggal menunggu waktu saja," kata Felia kepada ANTARA usai meresmikan gerai BNI "remittance center" di Singapura, Sabtu.

Menurut dia, kalau saat ini bank-bank masih mematok bunga deposito masih cukup tinggi, tetapi sesungguhnya trennya cenderung turun dan hal itu dilakukan memang secara pelan-pelan karena tetap mengedepankan sikap kehati-hatian di tengah kondisi krisis global.

Felia meyakini kecenderungan turun ini menuju tingkat bunga yang sesuai dengan bunga penjaminan.

"Ya kita menuju ke sana (bunga penjaminan, red.)," katanya.

Ia mengatakan, di pasar saat ini sesungguhnya sudah tidak ada rebutan likuiditas, hanya yang sedikit masih menjadi masalah kekhawatiran terhadap tekanan kredit bermasalah (non performing loan).

Felia mengungkapkan, pemberian bunga deposito di atas bunga penjaminan memang berisiko nasabah tidak diberi jaminan LPS.

"Tapi bank-bank yang melakukan itu, seperti BNI, tetap secara selektif dan hati-hati. Tidak semua deposan memang mendapat bunga spesial itu, karena kita melihat kapasitas masing-masing nasabah. Pokoknya secara selektif lah," ungkapnya.

Bank-bank besar dalam memberikan bunga deposito spesial ini berkisar antara 9-10 persen, sementara bunga penjaminan LPS tujuh persen.(*)