Jayapura (ANTARA) - Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Kolonel Cpl Eko Daryanto mengakui ada penembakan warga sipil tepatnya di Mill 62, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika diduga dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang mengakibatkan korban mengalami luka tembak pada bagian perut dan leher sehingga kondisi korban tidak sadarkan diri hingga kini.

Kolonel Cpl Eko Daryanto melalui siaran pers Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih diterima ANTARA, Jumat malam, insiden tersebut terjadi pada Kamis (21/5), dimana sebelum ditemukan korban, anggota TNI Satgas Pengamanan PTFI yang berjaga di Pos Mile 59 (Ketinggian Tower) dan Mile 61 (Ketinggian sebelah kanan kandang Gajah) mendengar suara tembakan rentetan senjata api laras panjang di sekitar Mile 62, Distrik Tembagapura.

"Setelah beberapa kali mendengar bunyi tembakan tersebut, anggota TNI yang sedang melaksanakan jaga langsung melaporkan kepada tim aparat gabungan TNI/Polri yang berada di sekitar pos untuk melihat ke lokasi arah terdengarnya bunyi tembakan," ungkap Kapendam.

Baca juga: Polisi sebut Kelompok Kali Kopi pelaku penembakan pendulang di Mile 61

Sampai di lokasi kejadian, lanjutnya, tim aparat gabungan TNI/Polri menemukan warga sipil yang sudah tergeletak tidak sadarkan diri dengan luka tembakan di perut dan leher.

Melihat kondisi korban, menurut Kapendam, tim aparat gabungan TNI/Polri bergegas menghubungi tim patroli Zona Echo dan Zona Delta berikut Mobil Ambulans PT. FI agar segera menuju TKP untuk memberikan pertolongan medis terhadap korban.

"Selanjutnya korban berhasil dievakuasi ke SOS Hospital PT.Freport Indonesia," ucap Kapendam.

Kapendam Eko menambahkan, saat dilakukan penyisiran ditemukan identitas korban bernama Sakir Sinen berusia 32 tahun, dan amunisi kaliber 5,56 mm sebanyak 30 butir dan kaliber 7,62 mm sebanyak 9 butir.

Sampai dengan keterangan pers ini dirilis situasi tempat kejadian sudah diamankan oleh aparat keamanan gabungan TNI/Polri.

Sementara itu, Kelompok KKB diduga sebagai pelaku penembakan masih dalam penyelidikan dan pengejaran aparat gabungan TNI-Polri.

Baca juga: Kapolda Papua akui "security" PT Freeport berperan aktif di KKB