Jakarta (ANTARA News) - Ketua Dewan Pertimbangan Pusat PDIP Taufiq Kiemas mengakui pencalonanya menjadi Ketua MPR karena mendapat dukungan Partai Demokrat.

"Yang mencalonkan saya (sebagai Ketua MPR) itu Pramomo Anung (Sekjen PDIP) dan Partai Demokrat," katanya seusai peluncuran novel "Pesta Obama di Bali" di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, dukungan yang diberikan PDIP maupun PD merupakan dukungan resmi institusi dan bukan sekedar dukungan pribadi PDIP dan PD. "Itu dukungan resmi. Jadi kalau sudah begitu ya harus siap," tambahnya.

Ditanya soal kesiapannya menjadi Ketua MPR, suami Megawati ini sambil tersenyum menjawab bahwa setiap kader PDIP harus siap ditempatkan dimana saja. "Ya pastilah itu, sebagai kader harus siap dimana saja," terangnya.

Bahkan sambil bercanda, Taufiq balik bertanya kepada wartawan, "Menurut Anda, saya bagusan siap atau bagusan nggak siap?" tanya Taufiq.

Menyinggung pembicaraan antara PDIP dengan Demokrat, ia menjawab bahwa visi dan misi partainya SBY dengan PDIP sebenarnya sudah sama. "Visinya kan jelas mempertahankan UUD 1945. Visi `nggak` berubah, tetap. Misinya kita jalankan nanti,"paparnya.

Ditempat terpisah, Ketua DPP PDIP Tjahjo Kumolo mengatakan, kebutuhan mendesak PDIP adalah partai itu harus memainkan peran dan posisinya secara kritis untuk menyikapi setiap keputusan politik pembangunan, baik oleh pemerintah pusat maupun daerah yang tidak pro rakyat.

Karena itu, ujarnya lagi, hingga saat ini belum ada pembahasan mengenai posisi politik PDIP untuk lima tahun ke depan. "Semuanya akan diputuskan oleh partai. Tapi, sesuai keputusan kongres, PDIP tetap oposisi sampai dengan berakhirnya pemerintahan yang sekarang ini," ungkapnya.

Setelah itu, menurut Tjahjo, PDIP kembali akan membahas dan mengambil keputusan posisi politik partai dalam waktu dekat ini. "Pasca pemerintahan 2004 berakhir, PDIP akan membahas lagi sikap politiknya yang baru," demikian Tjahjo.(*)