Jakarta (ANTARA News) - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) memastikan telah dan sedang melakukan investigasi tergulingnya KA Mutiara Timur jurusan Banyuwangi-Surabaya di Pasuruan, Jawa Timur (11/8).

Juru Bicara KNKT JA Barata saat dihubungi di Jakarta, Rabu malam, mengatakan tim investigator yang beranggotakan empat orang tersebut diketuai Koen Sabdono.

"Tim telah berangkat ke lokasi kejadian hari itu juga. Anggotanya, Budiadjo, Tjahjono, dan Kartomo. Mereka adalah tim yang ahli di bidang perkeretaapian," katanya.

Tim tersebut, lanjut Barata, sedianya akan melakukan investigasi dengan melakukan inventarisasi semua data dan informasi dari seluruh aspek yang ada, mulai sarana hingga prasarana dan faktor manusia.

Itu semua untuk menghasilkan rekomendasi perbaikan dan menemukan dugaan penyebabnya agar kecelakaan serupa tidak terulang di kemudian hari.

Kecelakaan yang tidak menimbulkan korban jiwa, tetapi puluhan penumpang mengalami luka berat tersebut terjadi di kilometer 69+3/2 di Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Selasa (11/8) pukul 04.05 WIB.

Proses evakuasi KA Mutiara Timur tersebut dilaporkan mengalami keterlambatan karena alat beratnya didatangkan dari Solo.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Perkeretaapian Tundjung Inderawan mengungkapkan, kecelakaan yang tidak menimbulkan korban jiwa tersebut diduga dipicu oleh patahnya rel.

Diduga pula, rel tersebut telah mengalami keretakan dan patah ketika beban berat tak sanggup lagi disanggahnya.

Tundjung mengatakan dugaan awal rel tersebut patah akibat adanya kecacatan (defect) berupa benih-benih keretakan yang sangat halus dan tidak bisa dilihat secara kasat mata.

Pemeriksaan terhadap keretakan halus itu, menurut dia, hanya bisa dilakukan alat khusus.

Selain itu, rel yang dilalui KA 82 itu sendiri adalah rel kecil jenis R-33 dan tergolong tua yang telah masuk dalam program revitalisasi prasarana Ditjen Perkeretaapian.

Rel tersebut direncanakan untuk segera diganti dengan rel baru yang berukuran lebih besar tipe R-42 pada 2010.

Kereta Api Mutiara Timur diawaki oleh masinis Eko N dan Sukoco tersebut terdiri atas delapan kereta yang ditarik lokomotif bernomor CC 20192 terdiri atas dua kereta eksekutif, satu kereta makan dan lima kereta bisnis.

Kereta terguling ke hamparan persawahan adalah lima kereta bisnis dan kereta paling belakang terlepas dari rangkaian.

Kereta makan ikut anjlok dari rel dan nyaris terguling, sedangkan kereta eksekutif berikut lokomotif tetap berada di rel.

KA Mutiara saat kejadian membawa 286 penumpang.

Akibat kecelakaan tersebut, 11 jadwal perjalanan KA dari Surabaya, Banyuwangi, Jember, dan Malang, terganggu. (*)