Jakarta (ANTARA) - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menargetkan 20 persen untuk kenaikan publikasi ilmiah dari jumlah publikasi biasanya sebelum ada COVID-19.

"Paling tidak 20 persen lebih tinggi," kata Kepala LIPI Laksana Tri Handoko kepada ANTARA, Jakarta, Jumat.

Handoko menuturkan target 20 persen kenaikan dikarenakan riset dan pengembangan di Indonesia saat ini juga difokuskan pada COVID-19 yang menjadi topik hangat sekarang ini, bukan hanya di Tanah Air tapi juga global.

Baca juga: LIPI ciptakan kandidat obat herbal perkuat imunitas lawan COVID-19

Data LIPI menyebutkan jumlah publikasi jurnal LIPI pada 2019 tercatat 3012 dan pada awal 2020 hingga sekarang tercatat 527 publikasi.

Handoko menuturkan riset dan pengembangan terkait COVID-19 itu tentu saja beragam mulai dari upaya untuk mengungkapkan karakter biologis dari virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 hingga penanganan COVID-19.

Menurut Handoko, penelitian mengenai karakter biologis dari virus penyebab COVID-19 akan menjadi temuan besar tidak hanya bagi Indonesia tapi juga dunia. Saat ini, LIPI juga sedang melakukan penelitian untuk mengetahui karakter biologis virus SARS-CoV-2.

Handoko mengatakan bukan hanya jumlah yang menjadi orientasi, tapi juga kualitas riset yang dilakukan. "Jadi dengan topik sedemikian top seperti ini, kita berharap bisa masuk publikasi yang jauh lebih banyak, bisa masuk publikasi yang levelnya tinggi lah," ujar Handoko.

Baca juga: LIPI sebut vaksin COVID-19 belum akan ditemukan dalam waktu dekat

Baca juga: LIPI: Protokol baku-detail tiap sektor untuk hidup bersama COVID-19


Handoko menuturkan para peneliti di Cibinong saja sudah dikerahkan 40 orang untuk fokus riset dan pengembangan dalam penanganan COVID-19. Belum termasuk sumber daya manusia LIPI di tempat-tempat yang lain.

Saat ini, COVID-19 menjadi salah satu topik utama riset dan pengembangan di LIPI, sebagian sumber daya juga dialihkan untuk melakukan riset tentang COVID-19.

Handoko mengatakan program penelitian untuk penemuan vaksin pada penyakit tertentu yang sedang dikerjakan LIPI sebelumnya, saat ini dialihkan untuk program penemuan vaksin khusus untuk COVID-19.

Penemuan vaksin COVID-19 merupakan kebutuhan mendesak saat ini, sehingga peneliti di Indonesia juga berupaya untuk menemukan vaksin, sama halnya dengan para peneliti di berbagai negara di dunia.