PBB, New York (ANTARA News/AFP) - Sekjen PBB Ban Ki-moon telah mengucapkan selamat kepada Presiden Iran Mahmoud Ahamdinejad atas terpilihnya kembali Ahmadinejad dalam pemilihan umum yang diperselisihkan Juni sehingga memicu berpekan-pekan unjuk rasa besar-besaran, kantor persnya mengatakan, Selasa.
"Surat itu dikeluarkan kemarin," wakil jurubicara PBB Marie Okabe mengatakan.
Ia menekankan bahwa surat itu merupakan "surat biasa" yang dikirim kepada para pemimpin setelah mereka terpilih atau terpilih kembali dan bahwa surat itu tidak mencerminkan dukungan pada Ahamdinejad.
Presiden Iran itu telah dinyatakan sebagai pemenang pemilihan 12 Juni, meskipun ada klaim mengenai kecurangan pemilihan dari para pendukung saingannya yang kalah yang membangkitkan demonstrasi jalanan besar-besaran terhadap rezim Islam itu.
Okabe mengatakan surat Ban itu digunakan pada pelantikan Ahmadinejad, yang berlangsung pekan lalu, untuk "menyampaikan harapan bahwa Iran dan PBB akan terus bekerja sama secara erat untuk membicarakan masalah regional dan global".
Mir Hossein Mousavi, saingan terdekat Ahmadinejad dalam pemilihan itu tapi kalah berat menurut hasil resmi yang mengejutkan, meremehkan pemerintah yang akan datang sebagai "tidak sah".
Penerima hadiah Nobel perdamaian Iran Shirin Ebadi, Senin, minta tekanan dunia yang ditingkatkan untuk membantu negaranya mendemokratisasi dan mengecam tindakan keras terhadap pengunjuk rasa oposisi.
"Saya menentang sanksi militer dan ekonomi terhadap Iran, karena sanksi itu akan memperburuk situasi," Ebadi seperti dikutip mengatakan dalam wawancana dengan surat kabar Chosun Ilbo Korea Selatan.
"Namun, pendapat umum internasioal yang makin intensif akan menyumbang pada demokratisasi Iran."
Ebadi, seorang pengacara dam pembela hak asasi manusia yang menerima hadial Nobel pada 2003, tiba di Seoul, Sabtu, untuk lawatan enam hari guna menerima Hadiah Perdamaian Manhae, yang namanya diambil dari nama tokoh pembaru Buddha Korea abad ke-20, tahun ini.
(*)
Sekjen PBB Ucapkan Selamat pada Ahmadinejad
12 Agustus 2009 21:36 WIB
Ban Ki-moon (ANTARA/REUTERS)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009
Tags: