Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin menyampaikan Minal Aidin wal Faizin kepada seluruh masyarakat Indonesia melalui sebuah rekaman video di Jakarta, Kamis.

Dalam video tersebut, Wapres juga mengimbau agar masyarakat melakukan Shalat Id di rumah masing-masing.

"Kepada seluruh masyarakat Indonesia saya menyampaikan Minal Aidin wal Faizin, selamat Hari Raya Idul Fitri karena beberapa hari lagi kita akan masuk Hari Raya Idul Fitri. Pemerintah meminta agar masyarakat dalam merayakan Idul Fitri, dilakukan di rumah, tidak di masjid atau pun di lapangan terbuka," ujar Wapres.

Baca juga: Wapres Ma'ruf Amin tak selenggarakan gelar griya Lebaran 2020

Wapres mengatakan imbauan pemerintah itu disebabkan karena situasi, keadaan negara masih menghadapi pandemi COVID-19. Dia mengatakan masih diperlukannya upaya mencegah penyebaran virus dengan mencegah terjadinya perkumpulan massa.

"Dan saya kira agama juga mengajarkan kita untuk menjaga kehidupan kita, dari kemungkinan tertimpa bahaya," ujar Wapres.

Wapres menyampaikan agama Islam mengajarkan untuk senantiasa membangun kemaslahatan dan menghilangkan kemudharatan, kedaruratan, dan kerusakan, atau memperkecil kerusakan dan kemudharatan.

Karena itu, kata dia, dalam melaksanakan ajaran agama perlu menyesuaikan dengan keadaan.

"Tahun ini Hari Raya kita masih dalam suasana kedaruratan, kebahayaan. Andai kata kita masih memaksakan melakukan (Shalat Id) di masjid atau di lapangan, kemudian terjadi penularan-penularan, itu berarti tidak sesuai dengan prinsip ajaran agama yang seharusnya memperkecil bahaya," ujarnya.

Baca juga: Wapres harap Indonesia-Singapura dorong stabilitas ekonomi global

Baca juga: Wapres Ma'ruf terima ucapan Idul Fitri dari Wakil PM Singapura


Wapres menyampaikan bahwa pemerintah memohon maaf lantaran bahaya COVID-19 belum hilang dan untuk menghilangkannya bukan sesuatu yang mudah.

Dia mengatakan selain COVID-19 merupakan virus yang sulit dihadapi, bangsa Indonesia juga memiliki jumlah penduduk yang besar dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya.

Selain itu, luasnya wilayah Indonesia juga menjadi kesulitan tersendiri, ditambah adanya sebagian masyarakat yang kurang disiplin dan kurang mematuhi protokol kesehatan.

"Walau begitu situasi COVID-19 sudah terjadi penurunan karena kita harapkan tidak lama lagi COVID-19 akan hilang dan segera berlalu. Kami juga prihatin karena Hari Raya ini banyak saudara kita yang berhari raya dalam suasana memprihatinkan, dalam suasana tidak seperti Hari Raya tahun-tahun lalu," kata Wapres.

Dia mengatakan Hari Raya tahun ini dalam suasana kesulitan ekonomi. Dia meminta seluruh masyarakat bersabar dalam menghadapi situasi saat ini.

Baca juga: Wapres: Fokus Pemerintah saat ini hilangkan mafsadah COVID-19

Dia mengingatkan bahwa umat Islam atau umat beriman sangat unik. Rasulullah dalam hadist nabi menyampaikan bahwa orang mukmin merupakan orang yang unik karena semua masalahnya menjadi baik.

"Kalau dia mendapat kebaikan, kemakmuran, dia bersyukur. Kalau dia ditimpa kesulitan, dia bersabar. Saat seperti ini lah di saat banyak kesulitan dihadapi masyarakat dalam beribadah, umat Islam khususnya, kita memang harus bersabar," ujar Wapres.

Lebih jauh dalam video berdurasi 9 menit 23 detik itu Wapres menyampaikan bahwa COVID-19 membawa dampak terhadap ekonomi dan sosial.

Di bidang sosial pemerintah sudah mencoba membantu dengan kemampuan yang dimiliki negara melalui bantuan-bantuan sosial yang digulirkan. Di sisi ekonomi yang terdampak, pemerintah juga sudah memikirkan upaya-upaya pemulihan yang akan segera digulirkan.

Baca juga: Wapres: Pemerintah siapkan program pemulihan pascapandemi COVID-19

Baca juga: Wapres: Manfaatkan teknologi untuk silaturahmi Idul Fitri


"Supaya ekonomi yang terdampak ini bisa kembali lagi, dengan tetap menjaga kesehatan masyarakat. Tetap berusaha mengendalikan dan menghilangkan COVID-19, tapi bagaimana ekonomi juga bisa tumbuh. Ini bagian dari tanggung jawab pemerintah yang sedang dirancang," tuturnya.

Wapres memohon doa kepada seluruh bangsa dan masyarakat agar upaya-upaya pemulihan ekonomi nasional dan masyarakat, sedikit demi sedikit bisa dikembalikan.

"Marilah kita berdoa kepada Allah SWT sambil bersabar, dan sambil berusaha sekuat tenaga jangan ada lagi kata menyerah. Kita harus bersemangat dan COVID-19 harus mendorong kita untuk bangkit, untuk mandiri, untuk kembali menumbuhkan semangat kebangkitan nasional demi Indonesia yang lebih baik," ujarnya.