Kuala Lumpur (ANTARA News) - Keluarga di Malaysia tidak yakin bahwa teroris yang ditembak mati di Temanggung 7 Juli 2009 adalah Noordin Mohamad Top, tetapi masih menunggu kepastian dari Polri.

"Sekilas dari penyerbuan polisi ke sebuah rumah di Temanggung dan dari foto-foto yang beredar di internet, keluarga Noordin mengatakan itu bukanlah Noordin Mohamad Top," kata juru bicara keluarga Badarudin Ismail, di Kuala Lumpur, Selasa.

Noordin itu orang yang bertanggung jawab. Dia seorang `gentleman`. Jika sudah dikepung polisi, dia (Noordin) pasti akan keluar tanpa melawan, kata Ismail.

"Itu karakter dia. Sejak awal, ketika saya ceritakan penyerbuan dan penembakan di sebuah rumah di Temanggung yang menjadi persembunyian Noordin, pihak keluarga langsung mengatakan, itu bukan Noordin. Dia orangnya kompromis. Dia akan keluar jika sudah terkepung," katanya.

Selain itu, pihak keluarga juga sudah diperlihatkan mengenai foto-foto jenazah Noordin yang beredar di internet, mereka juga langsung menjawab bukan. Karena Noordin orangnya gemuk, tetapi di foto kurus dan hitam, kata Badarudin, yang selalu membantu keluarga yang ditangkap pemerintah Malaysia dengan ISA.

"Tetapi pihak keluarga masih menunggu kepastian dari Polri, apakah benar yang meninggal itu Noordin Mohamad Top. Jika benar maka istrinya Rahmad, dua anaknya dan abang Noordin, Yahya, akan pergi ke Jakarta untuk memberikan penghormatan terakhir," katanya.

Ia mengakui bahwa Noordin M Top dan Azhari merupakan mujahidin yang pergi ke Afghanistan berjuang melawan penjajahan Uni Soviet. Mereka bersama-sama Amerika melawan penjajahan Uni Soviet.

Setelah itu, pulang dan mengajar di Institut Lukamnul Hakim, Johor bersama Azahari dan bertemu dengan Amrozi dan Ali Gufron yang sedang studi di sana.

Ketika konflik sosial antara umat Islam dan Kristen di Ambon, Noordin M Top dan Azahari masuk ke Indonesia hingga kini. (*)