Jakarta (ANTARA News) - Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso melakukan pengecekan standar pengamanan Presiden untuk memastikan keamanan Kepala Negara.

"Kami mengecek pengamanan Paspampres baik atau tidak. Paspampres itu kan langsung di bawah TNI. Dalam kesempatan ini saya mencek Paspampres (pengamanannya-red) baik atau tidak," kata Panglima TNI kepada wartawan di kompleks Istana Presiden Jakarta, Selasa, usai memeriksa prosedur pengamanan Presiden.

Ia menjelaskan, pengecekan yang dilakukannya saat ini salah satunya terkait dengan persiapan peringatan 17 Agustus 2009 mendatang di Istana Kepresidenan Jakarta.

"Cuma dalam rangka 17 Agustus kemudian adanya hasil pemeriksaan ancaman terhadap Presiden, saya selaku panglima TNI yang bertanggung jawab terhadap pengamanan presiden melakukan pengecekan terhadap kesiagaan Paspampres dalam mengamankan Presiden, termasuk tadi dari Cikeas," paparnya.

Dari pengecekan yang dilakukannya, Djoko Santoso mengatakan, hasilnya baik meski masih harus didiskusikan lagi dengan sejumlah pihak terkait sebagai masukan untuk peningkatan kualitas.

"Hasilnya baik dan kita berdiskusi untuk melakukan peningkatan, perbaikan sistem, penambahan kekuatan, semuanya dalam rangka meningkatkan kinerja Paspampres," katanya.

Panglima TNI juga menjelaskan bahwa pengamanan rute perjalanan Presiden termasuk hal yang dicek.

"Jadi pengamanan itu merupakan satu sistem. Ada pengamanan yang melekat pada Paspampres, ada pengamanan rute oleh polisi dan satuan teritorial, ada pengamanan kegiatan, dan ada pengamanan khusus. Semua kita cek. Paspampres itu adalah bagian dari pengamanan yang melekat. Tadi saya juga ikuti rute yang biasa Presiden lakukan, itu bagian dari kepolisian dan Kodam," ujar Djoko.

Ditambahkannya pula bahwa untuk saat ini tidak ada penambahan personil pengamanan. Namun kinerja semua satuan pengamanan tetap harus ditingkatkan dan tidak boleh menganggap tugas sebagai suatu rutinitas.

Ketika ditanya apakah ada saran pada Kepala Negara untuk mengurangi aktivitas, Jenderal Djoko Santoso menegaskan bahwa hal itu tidak bisa dilakukan.

"Tidak bisa. Jangan sampai presiden kita tidak bisa melakukan kegiatannya. Presiden kita untuk rakyat, untuk bangsa. Kita tidak perlu takut dengan teroris. Yang penting kita berusaha bagaimana mengatasi (ancaman itu-red)," katanya.

Sementara itu Komandan Paspampres Mayor Jenderal Marciano Norman mengatakan, Paspampres terus mengevaluasi dan mengkaji prosedur pengamanan Presiden dan Wakil Presiden.

"Paspampres sudah melaksanakan evaluasi pengamanan terhadap tugas pokok kita, baik itu pengamanan Presiden maupun Wapres dan keluarganya. Kita telah melakukan evaluasi. Hasil dari evaluasi ini ditinjau oleh Panglima TNI," katanya. (*)