Dinkes Kalbar tes PCR COVID-19 untuk 44 petugas Bandara Supadio
21 Mei 2020 11:18 WIB
Kepala Dinas Kesehatan Kalbar, Harisson menggelar jumpa pesr menyampaikan kondisi terbaru terkait dua pasien warga Kalbar yang dinyatakan positif Corona. Dalam Laporannya Harisson menyatakan bahwa dua pasien tersebut berangsur membaik. (Rendra Oxtora)
Pontianak (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat akan melakukan tes polymerase chain reaction (PCR) dengan mengambil sampel tenggorokan terhadap 44 petugas PT Angkasa Pura II Cabang Bandara Supadio Pontianak yang hasil tes cepatnya reaktif.
"Pada 18 Mei 2020, kita melakukan tes cepat terhadap 44 petugas Bandara Supadio Pontianak, hasilnya mereka dinyatakan reaktif COVID-19," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Harisson di Pontianak, Kamis.
Baca juga: Hari ini belum ada penerbangan khusus di Bandara Supadio Pontianak
Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, pihaknya juga sudah melakukan pengambilan sampel swab dan akan dilanjutkan dengan pemeriksaan dengan PCR untuk mendapatkan hasil lebih akurat.
PCR merupakan pemeriksaan laboratorium untuk memdeteksi keberadaan material genetik dari sel, bakteri atau virus.
Baca juga: Bandara Supadio Pontianak siapkan loket "refund" tiket penumpang
"Sementara itu, menurut data kami ada sekitar 238 warga Pontianak yang hasil tes cepatnya reaktif. Jadi hendaknya masyarakat terus melakukan protokol kesehatan, tidak keluar rumah bila tidak terlalu penting, jaga jarak, pakai masker, cuci tangan, laksanakan etika batuk dan bersin dengan benar," katanya.
Masyarakat juga diingatkan untuk menjaga kondisi tubuh selalu tetap fit atau bugar dengan makan makanan yang bergizi. "Karena sekarang ini kalau kita melihat data tes cepat banyak di daerah kita OTG mungkin masih keluar rumah, dan dapat menularkan penyakit mereka ke orang lain," tuturnya.
Baca juga: Bandara Supadio tetap beroperasi, layani kargo dan penerbangan khusus
Harisson menambahkan, saat ini data kasus konfirmasi positif COVID-19 di Kalbar cenderung menurun. Namun, katanya, bukan berarti masyarakat bisa mengabaikan protokol kesehatan.
"Justru kita harus tetap menjaga kesehatan agar kita dapat segera keluar dari ancaman COVID-19 ini," kata Harisson.
Terpisah, Gubernur Kalbar, Sutarmidji mengatakan pada Kamis ini terdapat lima orang dinyatakan sembuh. Namun, terdapat 1 kasus baru COVID-19 di Kalbar, kemudian terdapat 40 orang yang semula reaktif berdasarkan tes cepat saat ini statusnya berubah menjadi nonreaktif.
Baca juga: Hasil tes cepat COVID-19 di Pasar Mawar Pontianak 5 orang reaktif
"Tapi yang harus dijaga saat ini ada 1.100 orang di Kalbar yang tes cepatnya reaktif. Di Kota Pontianak masih ada 238 orang yang tes cepatnya reaktif. Dan yang mengkhawatirkan, kita temukan 44 orang petugas bandara Supadio yang hasil tes cepatnya reaktif," kata Sutarmidji.
Untuk itu, dirinya meminta masyarakat bisa membantu mengurangi risiko penularan dengan tidak berkumpul atau berkerumun.
Baca juga: Hasil "rapid test", 184 orang warga Sintang-Kalbar reaktif COVID-19
"Pada 18 Mei 2020, kita melakukan tes cepat terhadap 44 petugas Bandara Supadio Pontianak, hasilnya mereka dinyatakan reaktif COVID-19," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Harisson di Pontianak, Kamis.
Baca juga: Hari ini belum ada penerbangan khusus di Bandara Supadio Pontianak
Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, pihaknya juga sudah melakukan pengambilan sampel swab dan akan dilanjutkan dengan pemeriksaan dengan PCR untuk mendapatkan hasil lebih akurat.
PCR merupakan pemeriksaan laboratorium untuk memdeteksi keberadaan material genetik dari sel, bakteri atau virus.
Baca juga: Bandara Supadio Pontianak siapkan loket "refund" tiket penumpang
"Sementara itu, menurut data kami ada sekitar 238 warga Pontianak yang hasil tes cepatnya reaktif. Jadi hendaknya masyarakat terus melakukan protokol kesehatan, tidak keluar rumah bila tidak terlalu penting, jaga jarak, pakai masker, cuci tangan, laksanakan etika batuk dan bersin dengan benar," katanya.
Masyarakat juga diingatkan untuk menjaga kondisi tubuh selalu tetap fit atau bugar dengan makan makanan yang bergizi. "Karena sekarang ini kalau kita melihat data tes cepat banyak di daerah kita OTG mungkin masih keluar rumah, dan dapat menularkan penyakit mereka ke orang lain," tuturnya.
Baca juga: Bandara Supadio tetap beroperasi, layani kargo dan penerbangan khusus
Harisson menambahkan, saat ini data kasus konfirmasi positif COVID-19 di Kalbar cenderung menurun. Namun, katanya, bukan berarti masyarakat bisa mengabaikan protokol kesehatan.
"Justru kita harus tetap menjaga kesehatan agar kita dapat segera keluar dari ancaman COVID-19 ini," kata Harisson.
Terpisah, Gubernur Kalbar, Sutarmidji mengatakan pada Kamis ini terdapat lima orang dinyatakan sembuh. Namun, terdapat 1 kasus baru COVID-19 di Kalbar, kemudian terdapat 40 orang yang semula reaktif berdasarkan tes cepat saat ini statusnya berubah menjadi nonreaktif.
Baca juga: Hasil tes cepat COVID-19 di Pasar Mawar Pontianak 5 orang reaktif
"Tapi yang harus dijaga saat ini ada 1.100 orang di Kalbar yang tes cepatnya reaktif. Di Kota Pontianak masih ada 238 orang yang tes cepatnya reaktif. Dan yang mengkhawatirkan, kita temukan 44 orang petugas bandara Supadio yang hasil tes cepatnya reaktif," kata Sutarmidji.
Untuk itu, dirinya meminta masyarakat bisa membantu mengurangi risiko penularan dengan tidak berkumpul atau berkerumun.
Baca juga: Hasil "rapid test", 184 orang warga Sintang-Kalbar reaktif COVID-19
Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020
Tags: