Jakarta (ANTARA News) - Dengan suara lantang di hadapan Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono dan para purnawirawan, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Tedjo Edhy Purdijatno menyatakan, "daripada dapat kapal selam `ecek-ecek`, lebih baik uangnya untuk beli beras,".

Masih dengan nada suara yang sama, pria kelahiran Magelang, Jawa Tengah itu menambahkan, "masih banyak rakyat yang butuh makan, jadi lebih baik uangnya untuk beli beras daripada beli kapal selam yang seadanya,".

Pria yang dilantik sebagai orang nomor satu di matra laut pada 1 Juli 2008 itu mengatakan, Indonesia harus memiliki kapal selam yang spesifikasi teknik dan operasionalnya minimal sama dengan kapal selam negara tetangga.

Jadi, kata dia, Indonesia tidak dipandang remeh oleh negara lain. "Kapal selam itu tidak semata untuk bertempur, tetapi juga harus bisa memberikan efek daya tangkal," ujar lulusan Akademi Angkatan Laut 1975 itu.

Tedjo Edhy Purdijatno yang 14 tahun menghabiskan karir militernya di satuan udara TNI Angkatan Laut itu mengatakan, pihaknya tidak hirau darimana kapal selam itu akan diadakan Departemen Pertahanan, apakah Jerman, Rusia, Korea Selatan, atau Perancis.

"Yang jelas, kapal selam TNI Angkatan Laut ke depan dapat menyamai atau bahkan mengimbangi kapal selam negara lain," katanya menegaskan.

Dengan mantap dan yakin, Tedjo pun meminta agar dua kapal selam baru yang diidamkan dapat segera diadakan oleh pemerintah pada 2011.

"Tapi ya itu, kapal selamnya kalau hanya `ecek-ecek` karena anggaran terbatas, ya lebih baik anggaranya untuk beli beras, masih banyak rakyat yang butuh pangan," ucap Kasal.(*)