Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggandeng PT Pertamina Persero (CSR Pertamina Peduli) untuk turut membantu meringankan beban masyarakat pesisir terdampak pandemi COVID-19 melalui penyaluran 300 paket sembako.

"Bantuan tersebut merupakan bentuk kepedulian Menteri Kelautan dan Perikanan bersama Pertamina kepada masyarakat pesisir, sekaligus mendekatkan KKP dengan mereka selaku garda terdepan dalam pemenuhan kebutuhan pangan baik ikan, garam maupun kegiatan wisata bahari yang juga menjadi kebutuhan penting masyarakat," kata Dirjen Pengelolaan Ruang Laut KKP Aryo Hanggono dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu.

Sembako yang diserahkan langsung oleh Dirjen Pengelolaan Ruang Laut KKP Aryo Hanggono kepada perwakilan kelompok masyarakat pesisir Kabupaten Indramayu, Kabupaten Cirebon, dan Kabupaten Karawang berjumlah masing-masing 100 paket.

Bantuan paket sembako juga disalurkan di Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat secara simbolis kepada kelompok pengelola wisata bahari yang disaksikan oleh perwakilan Dinas Kelautan dan Perikanan serta anggota DPRD setempat.

Bantuan tersebut selanjutnya diteruskan kepada para pengelola wisata bahari, nelayan, dan pelaku usaha perikanan lainnya.

Sementara itu, Direktur Jasa Kelautan Miftahul Huda menyampaikan bahwa KKP tengah menyiapkan stimulus ekonomi.

Miftahul mengemukakan bahwa stimulus ekonomi itu adalah dalam rangka percepatan penanganan dampak COVID-19 untuk masyarakat kelautan dan perikanan mulai dari nelayan, pembudidaya ikan, petambak garam dan pengolah/pemasar hasil perikanan.

“Bantuan untuk petambak garam nantinya berupa dukungan kegiatan padat karya tunai, pengurangan beban transportasi, hingga sarana dan prasarana seperti gudang garam rakyat, tunel garam high grade, hingga penyediaan washing plant yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas garam. Diharapkan, dengan stimulus tersebut, perekonomian masyarakat pesisir akan cepat pulih,” ujar Huda.

Terkait kesejahteraan nelayan, sebelumnya, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Yugi Prayanto mengharapkan pemerintah dapat membeli hasil tangkapan nelayan dan produk perikanan dengan harga normal untuk menjaga keberlangsungan di sektor perikanan.

"Penyebaran COVID-19 berdampak serius bagi aktivitas dan pendapatan nelayan. Pendapatan nelayan turun drastis. Kami berharap pemerintah membeli hasil tangkapan nelayan sehingga teman-teman tidak terpuruk," ujar Yugi dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (12/5).

Di tengah pandemi COVID-19, lanjut dia, para nelayan dan pembudidaya perikanan terus berproduksi meski dibayang-bayangi kekhawatiran hasilnya tidak terserap.

Maka itu, ia mengatakan dukungan pemerintah sangat diperlukan agar nelayan dan pelaku usaha di sektor perikanan mampu bertahan di tengah kesulitan akibat COVID-19.