Nusa Dua (ANTARA Newsz) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan penghargaan kepada 3.000 lebih peserta Konferensi internasional IX tentang AIDS di Asia Pasifik (ICAAP), karena mereka tetap bersedia datang ke Indonesia meski terjadi serangan terorisme di Jakarta, Juli 2009.

Dalam pidatonya pada pembukaan ICAAP ke-9 di Kompleks Garuda Wisnu Kencana, Nusa Dua, Minggu malam, Presiden menyatakan para peserta konferensi dari 51 negara Asia dan 14 negara Pasifik itu secara tidak langsung menunjukkan solidaritas kepada masyarakat Indonesia karena mereka tetap datang dan menghadiri acara tersebut di Bali.

"Dengan datang ke sini kalian menunjukkan solidaritas ke masyarakat Indonesia dan itu patut dihargai," ujarnya.

Presiden Yudhoyono menegaskan konferensi internasional semacam ICAAP di Bali harus tetap dilaksanakan sesuai jadwal meski pada 17 Juli 2009 terjadi serangan bom oleh kelompok teroris di Hotel JW Marriott dan Hotel Ritz Carlton, Jakarta.

"Meski terjadi serangan teroris di Jakarta bulan lalu, tetapi ini yang seharusnya terjadi. Tidak ada cara lain untuk menyampaikan pesan ke teroris daripada menunjukkan bahwa mereka tidak bisa mengganggu kita dari menjalani hidup secara bebas," tuturnya.

Meski upaya Indonesia memerangi terorisme mengalami kemunduran karena serangan bom satu bulan lalu, Presiden menegaskan, Indonesia tetap negara yang stabil, demokratis, damai, plural, dan toleran.

Ia juga memberikan jaminan bahwa kepolisian Indonesia dapat menuntaskan perang melawan terorisme dan pada akhirnya menangkap serta mengadili semua yang terlibat.

"Beberapa hari yang lalu, petugas kita menyerbu tempat persembunyian mereka dan menemukan bahan peledak. Kita tetap akan memburu mereka dan tetap waspada," ujarnya.

Dalam pidatonya di hadapan peserta ICAAP, Presiden kembali memuji kerja Polri dan mengatakan penyerbuan itu adalah pencapaian penting tidak hanya untuk masyarakat Indonesia tetapi juga bagi upaya melawan terorisme di tingkat regional dan global.(*)