Pasien sembuh COVID-19 jadi 4.575 orang dari 19.189 kasus positif
20 Mei 2020 16:34 WIB
Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 Achmad Yurianto dalam keterangan resmi di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Jumat (15/5/2020). ANTARA/Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional/pri.
Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto mengatakan hingga Rabu (20/5) ada penambahan 108 orang yang sembuh, sehingga menjadi 4.575 dari 19.189 orang yang terkonfirmasi positif.
"Sedangkan pasien yang meninggal 1.242 orang. Jumlah secara akumulatif pasien dalam pengawasan (PDP) 11.705 orang dan orang dalam pemantauan (ODP) 44.703 orang," kata Yurianto dalam jumpa pers di Graha BNPB yang dipantau di Jakarta, Rabu.
Data tersebut menunjukkan penambahan bila dibandingkan sehari sebelumnya, yaitu jumlah kasus positif bertambah 693 orang dan pasien meninggal bertambah 21 orang.
Sebelumnya pada Selasa (19/5) terdata 4.467 pasien sembuh dari 18.496 kasus positif dan 1.221 orang meninggal dunia.
Yurianto mengatakan seluruh provinsi di Indonesia sudah terpapar COVID-19, sedangkan kabupaten dan kota yang terdampak 391 atau bertambah satu kabupaten atau kota dari hari sebelumnya.
Penambahan kasus positif COVID-19 terbanyak terjadi di Jawa Barat, yaitu 176 orang positif. Sementara untuk penambahan kasus meninggal terbanyak terjadi di Jawa Timur, yakni enam orang dan penambahan pasien sembuh terbanyak di Provinsi Sumatera Barat, yakni 28 pasien.
Secara kumulatif, DKI Jakarta masih menjadi provinsi dengan kasus positif, sembuh, dan meninggal terbanyak, yaitu 6.236 kasus positif, 1.329 orang sembuh dan 472 orang meninggal.
Setelah DKI Jakarta, provinsi yang menempati posisi kedua dengan jumlah kasus positif terbanyak adalah Jawa Timur dengan jumlah kasus positif 2.496 orang.
Sedangkan posisi kedua kumulatif pasien sembuh terbanyak setelah DKI Jakarta adalah Jawa Barat, yaitu 412 orang sembuh.
Secara keseluruhan, pemerintah telah melakukan pemeriksaan usapan rongga mulut dengan berbagai jenis spesimen mencapai 211.883 spesimen. Hasil uji spesimen tersebut merupakan gabungan dari pemeriksaan menggunakan metode Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) dan Tes Cepat Molekuler (TCM).
Terkait perkembangan data tersebut, baik penambahan data positif, ODP maupun PDP, ia mengatakan rantai penularan COVID-19 hingga hari ini masih berlangsung dan upaya melindungi diri masih belum baik dimana banyak orang yang mengabaikan protokol kesehatan, tidak menggunakan masker, tidak menjaga jarak dan tidak menghindari kerumunan.
"Sedangkan pasien yang meninggal 1.242 orang. Jumlah secara akumulatif pasien dalam pengawasan (PDP) 11.705 orang dan orang dalam pemantauan (ODP) 44.703 orang," kata Yurianto dalam jumpa pers di Graha BNPB yang dipantau di Jakarta, Rabu.
Data tersebut menunjukkan penambahan bila dibandingkan sehari sebelumnya, yaitu jumlah kasus positif bertambah 693 orang dan pasien meninggal bertambah 21 orang.
Sebelumnya pada Selasa (19/5) terdata 4.467 pasien sembuh dari 18.496 kasus positif dan 1.221 orang meninggal dunia.
Yurianto mengatakan seluruh provinsi di Indonesia sudah terpapar COVID-19, sedangkan kabupaten dan kota yang terdampak 391 atau bertambah satu kabupaten atau kota dari hari sebelumnya.
Penambahan kasus positif COVID-19 terbanyak terjadi di Jawa Barat, yaitu 176 orang positif. Sementara untuk penambahan kasus meninggal terbanyak terjadi di Jawa Timur, yakni enam orang dan penambahan pasien sembuh terbanyak di Provinsi Sumatera Barat, yakni 28 pasien.
Secara kumulatif, DKI Jakarta masih menjadi provinsi dengan kasus positif, sembuh, dan meninggal terbanyak, yaitu 6.236 kasus positif, 1.329 orang sembuh dan 472 orang meninggal.
Setelah DKI Jakarta, provinsi yang menempati posisi kedua dengan jumlah kasus positif terbanyak adalah Jawa Timur dengan jumlah kasus positif 2.496 orang.
Sedangkan posisi kedua kumulatif pasien sembuh terbanyak setelah DKI Jakarta adalah Jawa Barat, yaitu 412 orang sembuh.
Secara keseluruhan, pemerintah telah melakukan pemeriksaan usapan rongga mulut dengan berbagai jenis spesimen mencapai 211.883 spesimen. Hasil uji spesimen tersebut merupakan gabungan dari pemeriksaan menggunakan metode Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) dan Tes Cepat Molekuler (TCM).
Terkait perkembangan data tersebut, baik penambahan data positif, ODP maupun PDP, ia mengatakan rantai penularan COVID-19 hingga hari ini masih berlangsung dan upaya melindungi diri masih belum baik dimana banyak orang yang mengabaikan protokol kesehatan, tidak menggunakan masker, tidak menjaga jarak dan tidak menghindari kerumunan.
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020
Tags: