Bogor (ANTARA News) - Sejumlah warga di Perumahan Telaga Kahuripan gugus Candraloka Parung Bogor yang mengenali Dani Dwi Permana, yang disebut pihak Kepolisian sebagai pelaku bom bunuh diri di hotel JW Marriott 17 Juli lalu, menyatakan tidak yakin kalau Dani menjadi anggota jaringan teroris.

"Dari tingkah lakunya yang sangat kita kenal selama ini, Dani sepertinya hanya korban. Tidak masuk dalam jaringan teroris. Dia itu bloon, terlalu jujur jadi mudah dipengaruhi," kata pengurus RW X Candraloka yang tidak mau disebutkan namanya ketika ditemui di Masjid As Surrur Telaga Kahuripan Bogor, Minggu.

Masjid As Surrur adalah masjid tempat Dani sehari-harinya menjadi "marbot" (penjaga masjid) dan juga menjadi tempat tinggalnya selama ini ketimbang di rumahnya di Blok DD 14/6 (RT07) yang berbeda blok cukup jauh dibanding lokasi Masjid As Surrur di Blok CC 5 (RT03).

Dani yang penggemar bola basket ini, menurut pengurus RW itu selain jujur, juga baik serta ringan tangan untuk membantu siapa saja yang meminta bantuan tenaganya, bahkan dia juga tidak pernah berselisih paham dengan teman-teman mainnya selama ini.

"Tidak ada yang mengira Dani menjadi pelakunya. Kita semua di sini dan teman-temannya masih shock dengan informasi itu," katanya.

Menurut pengurus RW itu, sekitar tiga bulan lalu, Dani yang memang dikenal serius beribadah ini pamit dengan teman-teman dan sejumlah pengurus Masjid As Surrur untuk pergi ke Palembang menengok keluarganya di kota itu, namun beberapa waktu kemudian keluarga di Palembang menginformasikan bahwa Dani tidak pernah sampai di kota itu.

Dani suatu ketika pernah menghubungi temannya bahwa dia berada di Riau untuk mengikuti acara semacam jamaah tablig, dan akan kembali ke Jakarta pada Juli.

Pengurus RW itu juga mengatakan bahwa Dani belakangan ini memang sangat dekat dengan Ustad SJ, imam nomor satu di masjid As Surrur itu, yang menurut pihak Kepolisian merupakan perekrut Dani dan Nani eksekutor bom di Hotel Ritz Carlton.

Seorang pengurus Karang Taruna di Candraloka yang juga aktif di Masjid As Surrur, juga mengatakan bahwa selama ini pergaulan Dani dengan teman-temannya sangat wajar sepertinya remaja lainnya.

"Selain basket, dia juga senang main game online bersama teman-temannya. Kalau ngobrol pun tidak pernah bahas yang aneh-aneh soal agama atau negara," katanya.

Dani selama ini tinggal hanya berdua bersama kakaknya Jaka di Blok DD 14/6. Ayahnya Zulkifli yang merupakan petugas Satpam di perumahan itu saat ini sedang mendekam di LP Paledang Bogor karena kasus pencurian. Sementara ibu dan adik-adiknya pindah ke suatu kota di Kalimantan.

Meski hanya berdua dengan kakaknya, Dani masih bisa meneruskan sekolahnya di SMA Yadika VII Bogor jurusan IPS dengan prestasi yang tidak buruk, meski gagal dalam ujian masuk perguruan tinggi negeri beberapa waktu lalu. (*)