Peserta JKN tak masalah iuran naik karena dapat manfaat besar
20 Mei 2020 11:55 WIB
Salah seorang peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat Maman Durachman mengaku tidak mempermasalahkan iuran JKN naik karena telah mengalami dapat manfaat besar dari program asuransi sosial. (ANTARA/HO-BPJS Kesehatan)
Jakarta (ANTARA) - Salah seorang peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat Maman Durachman mengaku tidak mempermasalahkan iuran JKN naik karena telah mengalami manfaat besar dari program asuransi sosial yang diselenggarakan BPJS Kesehatan tersebut.
“Saya tidak masalah mau naik atau mau turun iurannya, karena manfaatnya sangat besar. Apalagi saya punya pengalaman sendiri memakai kartu JKN-KIS untuk membantu persalinan istri saya. Kalau dihitung secara logika, biaya lahiran caesar sama perawatan anak pasti biayanya sangat besar," kata Maman dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.
Maman mengaku dirinya merasa sangat terbantu, khususnya untuk masyarakat golongan menengah ke bawah seperti dirinya karena adanya program pemerintah tersebut,” ujar Maman.
Maman yang terdaftar sebagai peserta JKN-KIS segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau peserta mandiri itu mengungkapkan dirinya tidak mendapatkan tindakan perbedaan oleh pihak rumah sakit. Meskipun ia berobat menggunakan kartu JKN-KIS, ia dan istrinya tetap dilayani dengan baik dan tidak dipersulit.
Baca juga: BPJS: JKN sudah berikan banyak manfaat untuk masyarakat
“Sama sekali tidak ada kendala baik pelayanan maupun administrasinya. Malah saya dipermudah dan dibantu sama pihak rumah sakit yang membantu istri saya lahiran,” ujar pria yang bekerja sebagai pedagang ini.
Ia pun berpesan kepada seluruh masyarakat Indonesia yang belum bergabung menjadi salah satu peserta JKN-KIS agar segera bergabung. Baginya perlu untuk mempersiapkan jaminan kesehatan jauh sebelum sakit, karena sakit tidak ada yang tahu kapan datangnya.
“Pesan saya buat orang banyak, buat masyarakat Indonesia, khususnya yang ada di daerah Cikarang dan sekitarnya, ayo urus kartu JKN-KISnya karena jaminan kesehatan itu benar-benar sangat terbantu apalagi dalam keadaan situasi pandemi seperti ini. Namanya juga manusia, sakit tidak ada yang tahu. Kalau sakit belum punya kartu JKN-KIS terus bayar pakai pribadi sudah tahu kan betapa besarnya biaya pengobatan,” katanya.
Maman menyebut dengan berbagai manfaat yang diberikan dan dengan jumlah iuran yang mudah dijangkau membuat dirinya tak berpikir dua kali untuk mendaftarkan dirinya menjadi peserta JKN-KIS. Namun dengan adanya isu penyesuaian iuran, ia mengaku tidak mempermasalahkan hal tersebut karena apa yang ia dapatkan dari Program JKN-KIS lebih besar dibandingkan apa yang ia keluarkan setiap bulannya untuk membayar iuran.
Baca juga: Pelayanan JKN akan berdasar pada kebutuhan dan penyetaraan rawat inap
“Saya tidak masalah mau naik atau mau turun iurannya, karena manfaatnya sangat besar. Apalagi saya punya pengalaman sendiri memakai kartu JKN-KIS untuk membantu persalinan istri saya. Kalau dihitung secara logika, biaya lahiran caesar sama perawatan anak pasti biayanya sangat besar," kata Maman dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.
Maman mengaku dirinya merasa sangat terbantu, khususnya untuk masyarakat golongan menengah ke bawah seperti dirinya karena adanya program pemerintah tersebut,” ujar Maman.
Maman yang terdaftar sebagai peserta JKN-KIS segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau peserta mandiri itu mengungkapkan dirinya tidak mendapatkan tindakan perbedaan oleh pihak rumah sakit. Meskipun ia berobat menggunakan kartu JKN-KIS, ia dan istrinya tetap dilayani dengan baik dan tidak dipersulit.
Baca juga: BPJS: JKN sudah berikan banyak manfaat untuk masyarakat
“Sama sekali tidak ada kendala baik pelayanan maupun administrasinya. Malah saya dipermudah dan dibantu sama pihak rumah sakit yang membantu istri saya lahiran,” ujar pria yang bekerja sebagai pedagang ini.
Ia pun berpesan kepada seluruh masyarakat Indonesia yang belum bergabung menjadi salah satu peserta JKN-KIS agar segera bergabung. Baginya perlu untuk mempersiapkan jaminan kesehatan jauh sebelum sakit, karena sakit tidak ada yang tahu kapan datangnya.
“Pesan saya buat orang banyak, buat masyarakat Indonesia, khususnya yang ada di daerah Cikarang dan sekitarnya, ayo urus kartu JKN-KISnya karena jaminan kesehatan itu benar-benar sangat terbantu apalagi dalam keadaan situasi pandemi seperti ini. Namanya juga manusia, sakit tidak ada yang tahu. Kalau sakit belum punya kartu JKN-KIS terus bayar pakai pribadi sudah tahu kan betapa besarnya biaya pengobatan,” katanya.
Maman menyebut dengan berbagai manfaat yang diberikan dan dengan jumlah iuran yang mudah dijangkau membuat dirinya tak berpikir dua kali untuk mendaftarkan dirinya menjadi peserta JKN-KIS. Namun dengan adanya isu penyesuaian iuran, ia mengaku tidak mempermasalahkan hal tersebut karena apa yang ia dapatkan dari Program JKN-KIS lebih besar dibandingkan apa yang ia keluarkan setiap bulannya untuk membayar iuran.
Baca juga: Pelayanan JKN akan berdasar pada kebutuhan dan penyetaraan rawat inap
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2020
Tags: