Ledakan Keempat Terjadi di Rumah Muhjuhri
8 Agustus 2009 09:15 WIB
Sejumlah anggota polisi mengamankan jalan menuju lokasi penggrebekan sarang teroris yang dipadati warga yang ingin menyaksikan operasi tersebut di dusun Beji, Kedu, Temanggung, Jateng Jumat (7/8). (ANTARA/ANis Efizudin)
Temanggung (ANTARA News) - Ledakan keempat kembali terjadi di rumah Muhjuhri yang diduga menjadi tempat persembunyian teroris di Dusun Beji Rt01/RW Vii Desa dan Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung, Jateng, Sabtu, sekira pukul 07.50 WIB.
Wartawan ANTARA yang berada di tempat kejadian melaporkan, ledakan keempat itu terdengar lebih keras dibandingkan tiga ledakan lain.
Ledakan pertama terjadi pukul 05.30 WIB, kedua pukul 06.47, dan ketiga pukul 07.20.
Sebelum ledakan terjadi juga suara rentetan tembakan.
Aparat Densus 88 berusaha masuk ke rumah tersebut dengan memakai robot pendobrak. Robot ini masuk kemudian keluar lagi.
Terlihat ada petugas yang masuk dan kemudian keluar lagi dan tidak terlihat membawa benda dari dalam.
Sementara itu tiga orang pendud dipindahkan dari rumah yang berada di depan rumah Muhjuhri. Mereka adalah Ika Sutriyah (12), Dwi Nuriyah (9), dan Nurohman (1,5).
Sampai berita ini dibuat masih terjadi tembakan yang mengarah ke rumah Muhjuhri. (*)
Wartawan ANTARA yang berada di tempat kejadian melaporkan, ledakan keempat itu terdengar lebih keras dibandingkan tiga ledakan lain.
Ledakan pertama terjadi pukul 05.30 WIB, kedua pukul 06.47, dan ketiga pukul 07.20.
Sebelum ledakan terjadi juga suara rentetan tembakan.
Aparat Densus 88 berusaha masuk ke rumah tersebut dengan memakai robot pendobrak. Robot ini masuk kemudian keluar lagi.
Terlihat ada petugas yang masuk dan kemudian keluar lagi dan tidak terlihat membawa benda dari dalam.
Sementara itu tiga orang pendud dipindahkan dari rumah yang berada di depan rumah Muhjuhri. Mereka adalah Ika Sutriyah (12), Dwi Nuriyah (9), dan Nurohman (1,5).
Sampai berita ini dibuat masih terjadi tembakan yang mengarah ke rumah Muhjuhri. (*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009
Tags: