Kediri (ANTARA News) - Ketua Umum Persik, Samsul Ashar, menyatakan bahwa organisasi sepakbola Kota Kediri itu tidak melibatkan pegawai negeri sipil (PNS) dalam kepengurusan.

"Kami ingin bekerja yang profesional saja. Oleh karena itu, dalam kepengurusan ini, kami tidak ingin melibatkan PNS," katanya di Kediri, Jawa Timur, Jumat.

Walaupun tidak melibatkan unsur PNS, Samsul mengatakan, pihaknya tetap melibatkan unsur anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Kediri dalam kepengurusan klub yang berjuluk "Macan Putih" tersebut.

Pihaknya beralasan, terlibatnya anggota dewan sebagai langkah untuk memudahkan koordinasi, baik itu masalah peraturan maupun anggaran. Pihaknya berharap, Persik tetap menjadi klub yang membanggakan dari Kediri.

Menyinggung dengan terbentuknya manajemen, Samsul yang juga menjabat sebagai Wali Kota Kediri itu mengaku, pihaknya menargetkan terbentuk hingga akhir Agustus ini.

"Kami akan mengumumkan akhir Agustus ini, untuk struktur manajemen. Setelah itu, kami akan konsentrasi menghadapi pertandingan musim depan," kata Samsul.

Lebih lanjut, ia mengatakan, terbentuknya manajemen tersebut juga diiringi dengan solidnya tim yang bertanding dalam Liga Super Indonesia 2009/2010. Pihaknya juga masih memastikan beberapa nama mantan pemain yang berencana bergabung, di antaranya Budi Sudarsono dan Ahmad Kurniawan.

Kepastian tersebut, kata dia, selain terkait dengan komitmen, juga terkait dengan besaran nilai kontrak. Samsul mengaku, tidak dapat memberikan nilai kontrak di atas ketentuan dari LSI baik untuk pemain asing maupun lokal.

Klub Persik hingga kini masih mengandalkan anggaran dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Kediri. Tahun 2009 ini, Persik mendapat anggaran Rp12,5 miliar, yang bergabung jadi satu dengan KONI Kediri.
(*)