Kolombo (ANTARA News/AFP) - Sri Lanka Jumat mengatakan, pihaknya telah menahan pejabat ketua Macan Tamil yang berikrar akan menghidupkan kembali kelompok separatis tersebut, setelah dikalahkan oleh militer Mei lalu dan pemimpin besarnya tewas.

Selvarasa Pathmanathan, yang dikenal juga sebagai K.P. "telah ditahan oleh para para penegak hukum Sri Lanka", kata kementerian pertahanan dalam pernyataannya yang disiarkan pada laman internetnya.

Media Sri Lanka mengatakan, penahanan tersebut terjadi Kamis di Thailand, namun pemerintah Thailand membantah laporan-laporan itu dan menegaskan dia telah menangkap sehari sebelumnya di ibukota Malaysia, Kuala Lumpur.

"Badan Intelijen Nasional telah membenarkan pernyataan pemerintah, bahwa K.P. telah ditahan di Kuala Lumpur pada Rabu malam, dan dia kini telah dipindahkan ke Sri Lanka melalui bandara Bangkok," kata juru bicara pemerintah Thailand, Panitan Wattayagorn.

Surat kabar Island yang dimiliki swasta di Kolombo juga melaporkan, bahwa Pathmanathan kini berada di Sri Lanka dan sedang diinterogasi di suatu tempat yang tidak dijelaskan.

Tokoh penting dalam operasi luar negeri Pembebasan Macan Tamil Eelam (LTTE), Pathmanathan, telah mengambil alih pimpinan kelompok kiri setelah kematian pemimpin besar Macan Tamil, Velupillai Prabhakaran.

Prabhakaran dibunuh oleh pasukan keamanan pada pertengahan Mei, pada saat mereka melarikan diri ke hutan yang menjadi tempat pertahanan terakhir LTTE di timur laut pulau itu. Pemimpin militer LTTE juga berhasil disingkirkan.

Kemenangan militer mengakhiri perjuangan LTTE selama empat dasawarsa. Mereka berjuang untuk membentuk negara merdeka bagi warga Tamil. Ini merupakan salah satu konflik etnis terlama di Asia.

Pathmanathan, 55 tahun, juga dicari oleh interpol berkaitan dengan tuduhan penyelundupan senjata dan oleh pemerintah India dalam kaitan dengan pembunuhan mantan perdana menteri India, Rajiv Gandhi, oleh pelaku pemboman bunuh diri Tamil pada 1991.

Pathmanathan diyakini akan menguasai aset-aset LTTE di luar negeri di samping jaringan penghimpunan dana yang menguntungkan di kalangan warga Tamil di luar negeri.

Bersama dengan para pemimpin LTTE lain yang tinggal di luar negeri, Pathmanathan Juni lalu mengumumkan rencana akan menghidupkan kembali sisa-sisa gerakan pemberontak itu dan akan membentuk suatu "pemerintah trans-nasional" dengan dirinya sebagai kepala.

"Perjuangan orang-orang Tamil Eelam telah membentuk satu negara baru," katanya pada suatu waktu.

"Kini tiba saatnya bagi kami untuk melancarkan gerakan politik kami menuju kemerdekaan kami," katanya.

Penangkapannya akan menghentikan usaha-usahanya itu, suatu fakta yang digendangi oleh suratkabar Island.

"Penahanan K.P. akan efektif menetralkan upaya-upaya untuk menghidupkan kembali LTTE," katanya.

Tidak ada komentar mengenai laporan ini pada laman Internet Tamilnet yang pro pemberontak.(*)