Infeksi corona di India melonjak lewati 100.000, kematian capai 3.000
19 Mei 2020 15:40 WIB
Pekerja migran dan keluarga mereka menunggu transportasi yang akan membawa mereka menuju stasiun kereta yang akan membawa mereka pulan kampung halaman di bagian timur Bihar, setelah pembukaan kembali secara terbatas jaringan kereta raksasa India setelah penguncian selama hampir tujuh minggu untuk menekan penyebaran virus corona (COVID-19), di Noida, India, Sabtu (16/5/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Adnan Abidi/hp/djo
New Delhi (ANTARA) - Jumlah kasus infeksi virus baru corona di India melonjak melewati 100.000 pada Selasa, dengan angka kematian akibat COVID-19 mencapai sekitar 3.000.
Tingkat pertumbuhan kasus baru infeksi corona di India menunjukkan sedikit tanda perlambatan meskipun telah dilakukan karantina selama seminggu.
Kementerian Kesehatan India melaporkan total kasus COVID-19 di negara itu mencapai 101.139 dengan kematian sebanyak 3.163 orang.
Jumlah kasus baru COVID-19 di India terus meningkat dengan rata-rata lebih dari 4.000 per hari selama sepekan terakhir.
Pemerintah India pada Minggu (17/5) secara resmi memperpanjang masa karantina nasional untuk pencegahan penyebaran COVID-19 hingga 31 Mei, meskipun beberapa negara bagian mengindikasikan akan mengizinkan bisnis untuk dibuka kembali.
Baca juga: India masih "lockdown", impor daging kerbau Bulog 25.000 ton terhambat
Baca juga: Lawan corona, India rilis aplikasi pelacak kontak di ponsel murah
Sumber: Reuters
Tingkat pertumbuhan kasus baru infeksi corona di India menunjukkan sedikit tanda perlambatan meskipun telah dilakukan karantina selama seminggu.
Kementerian Kesehatan India melaporkan total kasus COVID-19 di negara itu mencapai 101.139 dengan kematian sebanyak 3.163 orang.
Jumlah kasus baru COVID-19 di India terus meningkat dengan rata-rata lebih dari 4.000 per hari selama sepekan terakhir.
Pemerintah India pada Minggu (17/5) secara resmi memperpanjang masa karantina nasional untuk pencegahan penyebaran COVID-19 hingga 31 Mei, meskipun beberapa negara bagian mengindikasikan akan mengizinkan bisnis untuk dibuka kembali.
Baca juga: India masih "lockdown", impor daging kerbau Bulog 25.000 ton terhambat
Baca juga: Lawan corona, India rilis aplikasi pelacak kontak di ponsel murah
Sumber: Reuters
Penerjemah: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2020
Tags: