Palembang (ANTARA News) - Juara Copa Dji Sam Soe IV musim kompetisi 2008-2009 Sriwijaya FC (SFC), menjadi ragu menggaet striker Persija Jakarta, Bambang Pamungkas ("BP") berkaitan dengan wacana PSSI yang melarang pemain timnas memperkuat klub selama bergabung di pemusatan latihan.

Keraguan ini dibenarkan Ketua Tim Lima SFC, Hendri Zainuddin, di Sekretariat SFC, di Palembang, Sumatra Selatan (Sumsel), Kamis.

Tim Lima adalah tim yang dibentuk secara khusus oleh PT SOM (Sriwijaya Optimis Mandiri) selaku manajemen SFC untuk "meracik" skuad "Laskar Wong Kito" musim ini.

Tim ini beranggotakan Rahmad Darmawan (pelatih), MC Baryadi (Vice President Director PT SOM), Faisal Mursyid (Corporate Secretary PT SOM), dan Bakti Saktiawan (President of Bussiness Development PT SOM).

"Jujur saja, saat ini kami dalam kebimbangan antara terus memburu `BP` atau melepasnya, karena wacana PSSI ini. Kami masih menyebut wacana, karena hingga saat ini manajemen klub belum menerima surat resmi dari PSSI perihal ketentuan ini," ujar Hendri.

Ia menjelaskan, jika PSSI membakukan ketentuan ini, artinya "BP" akan menambah deretan pemain SFC yang akan bergabung di timnas.

Sebelumnya, PSSI telah merilis nama-nama pemain yang dipanggil bergabung di timnas, di antaranya terdapat enam skuad "Laskar Wong Kito".

Keenamnya adalah Ferry Rotinsulu (penjaga gawang), Charis Yulianto (pemain belakang), Isnan Ali (penjaga gawang), Ponaryo Astaman (geladang), M Nasuha (pemain belakang), dan Tony Sucipto (gelandang).

"Selain itu, kami juga hingga saat ini belum menemukan kata sepakat dengan dia, dan sepertinya `BP` juga masih mengulur-ulur waktu. Keadaan ini membuat Tim Lima seperti frustasi dan mulai berpikir untuk menghentikan perburuan," kata anggota DPRD Kabupaten Banyuasin ini lagi.

Ia tak membantah, terjadi perbedaan pendapat di antara anggota tim lima mengenai hal ini.

"Bakti Saktiawan dan Rahmad Darmawan menyarankan kepada saya agar bersabar menunggu dan memberikan `BP` waktu sambil membidik striker lain. Karena itu, saya belum mengambil keputusan," ujar dia pula.

President Director PT SOM, Dodi Reza Alex yang dihubungi secara terpisah, menyatakan telah menyarankan kepada tim lima untuk memberikan batas waktu atau "deadline" kepada "BP"

"Kami harus mendeadline `BP`, karena tim tidak bisa menunggu-nunggu tanpa kepastian yang jelas. Saya rasa striker bukan `BP` saja, masih banyak yang lain, seperti mengalihkan ke striker asal Asia," ujar putra sulung Gubernur Sumsel Alex Noerdin ini.(*)