Jakarta (ANTARA) - Demi mempertahankan semangat menghadapi pandemi COVID-19 masyarakat perlu diajak untuk melihat ke depan dan mulai berdamai dengan penyakit itu, kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

"Gunakan kearifan lokal. Mungkin dengan kesenian meski tetap distancing, lalu sering diajak ngobrol. Terus diajak maju ke depan, kita jangan romantis terus dengan keadaan ini, kita mesti hidup, menang, bertahan," kata Ganjar dalam diskusi Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, Selasa.

Baca juga: Erick-Ganjar bahas bangkitkan UMKM dalam kerangka "new normal"

Baca juga: Membangun hidup bersama COVID-19


Karena itu, ujar Ganjar, harus mulai dilakukan persiapan dan perhitungan sampai kapan pembatasan kegiatan akan berlangsung. Berbagai langkah itu perlu dilakukan dengan kreativitas untuk menghadapi dampak yang ada.

Tapi semua langkah tersebut tidak akan melepaskan tanggung jawab melakukan protokol kesehatan untuk mencegah penularan penyakit, seperti memakai masker dan rajin mencuci tangan.

Semua kewajiban itu, kata dia, adalah satu paket yang harus melekat kepada individu sebagai bentuk kesadaran menjaga kesehatan di tengah pandemi.

"Sekarang dengan cara itu kita siap, yuk kita berdamai dengan si COVID-19 ini. Kita berdamai saja. Perilaku kita mesti kita ubah, hari ini menjaga jarak dan menggunakan masker wajib," kata dia.

Baca juga: Ganjar siapkan gerakan bangkitkan perekonomian pascapandemi COVID-19

Baca juga: Pertamina siapkan protokol "new normal" dalam operasional


Selebihnya, jika memang tidak dapat menuruti protokol kesehatan itu, harus dilakukan penindakan untuk memberikan kesadaran.

Selain itu, kata Ganjar, pentingnya pemberian stimulan kepada masyarakat seperti program padat karya di tingkat desa dan berbagai langkah lain untuk memastikan keberlangsungan ekonomi masyarakat.

Ganjar memberi contoh bagaimana pemerintah Provinsi Jawa Tengah sedang mempersiapkan bantuan agar masyarakat bisa berusaha mandiri.