Jakarta (ANTARA News) - Harga liquid petroleum gas (LPG) ukuran 12 kg pada 2010 berpotensi meningkat apabila disparitas (perbedaan) harga dengan gas yang dipasok untuk sektor industri semakin melebar.
"Potensi kenaikan harga LPG 12 kg cukup besar, terkait dengan disparitas (perbedaan) antara harga keekonomisan BBM subsidi dengan harga jualnya semakin meningkat, sehingga hal ini berpotensi meningkatkan harga BBM subsidi tersebut," kata Peneliti Kebijakan Moneter BI, Rudy Hutabarat dalam acara temu karya instansi penanaman modal seluruh Indonesia di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, saat ini, harga-harga komoditas strategis seperti minyak dan gas mulai mengalami peningkatan. Hal ini seiring dengan perbaikan perekonomian global yang terjadi dimana permintaan terhadap barang di banyak negara mulai bergerak membaik.
Berdasarkan data pada 1 April 2009 lalu, harga gas untuk tabung LPG 12 kg mencapai Rp5.750 per kg. Namun harga gas untuk tabung 50 kg telah mencapai Rp7.255 per kg. Sehingga terdapat perbedaan harga sekitar 26,17 persen. Perbedaan tersebut, kemudian menjadi subsidi oleh pemerintah.
Di sisi lain, menurut dia, pengguna gas juga akan semakin banyak. Sehingga apabila perbedaan harga semakin melebar akan membuat pemerintah harus mensubsidi lebih besar.
Menurut grafik rencana konversi minyak tanah, bila 2009 konversi menghasilkan komposisi 51,9 persen minyak tanah dan 48,1 persen pengguna gas. Maka pada 2010, komposisi pengguna gas telah mencapai 67,96 persen, sedangkan sisanya 32 persen masih menggunakan minyak tanah.
Hal ini menurut dia, dapat berimbas pada tekanan inflasi di 2010. Bank Indonesia sendiri pada 2010 mengharapkan inflasi tetap terkendali pada kisaran lima persen. (*)
Harga LPG 12 Kg Berpotensi Naik
6 Agustus 2009 14:33 WIB
(ANTARA/Doc.Pertamina)
Pewarta: Luki Satrio
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009
Tags: