Bantul (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta menyebutkan bahwa kasus konfirmasi positif terinfeksi COVID-19 yang sedang dialami Bantul saat ini pada kurva menuju puncak kasus virus corona jenis baru tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan Bantul Agus Budi Raharja di Bantul, Senin, mengatakan bahwa berdasarkan perkembangan data epidemiologi terhadap kasus konfirmasi positif COVID-19 di Bantul, saat ini Kabupaten Bantul menempati posisi pada peningkatan kasus dari hari ke hari.

"Dan pengamatan kami ini pada kurva menuju puncak kasus, jadi belum sampai ke puncak kasus COVID-19," kata Agus dalam pemaparan saat Rapat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Bantul bersama Bupati Bantul.

Oleh karena itu, Dinkes Bantul memastikan kasus positif COVID-19 di daerah itu akan terus bertambah dalam beberapa hari ke depan, apalagi melihat data orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP) terkait corona saat ini jumlahnya masih mencapai ratusan.

"Di Bantul total ODP sebanyak 874 orang dan yang masih dilakukan pemantauan saat ini sebanyak 245 orang, kemudian PDP berjumlah 304 orang dan masih dirawat 29 orang, sedangkan total konfirmasi positif 53 orang dan masih dirawat 34 orang di berbagai rumah sakit yang ada di Bantul maupun DIY," katanya.

Baca juga: Indogrosir Sleman jadi klaster baru penularan COVID-19 di DIY

Dia mengatakan perkembangan kasus COVID-19 di Bantul ditemukan dari enam klaster penyebaran virus corona, yaitu klaster Tabligh Jakarta yang sampai saat ini masih dilakukan penelusuran karena ada kasus yang terkonfirmasi dan Tabligh di Gowa, Sulawesi Selatan.

Selain itu, klaster Pondok Pesantren (Ponpes) di Magetan, Jawa Timur, Klaster GPIB Ngupasan, Yogyakarta, klaster kegiatan keagamaan di Lembang, dan terakhir yang masih dilakukan pelacakan karena masih ditemukan beberapa kasus konfirmasi, yaitu klaster Indogrosir di Sleman.

"Dari klaster-klaster yang berkembang di Bantul terutama Tabligh Jakarta (penularan, red.) sudah sampai pada generasi ketiga, dan Bantul telah dinyatakan sebagai wilayah transmisi lokal oleh Kemenkes, dan di DIY terdapat tiga kabupaten sebagai wilayah transmisi lokal, yaitu Sleman, Bantul, dan Gunung Kidul," katanya.

Dengan demikian, kata dia, masih terjadi penularan di antara masyarakat Bantul.

"Dan terbukti selalu setiap hari di Bantul terdapat kasus terkonfirmasi positif baru yang ada di RS-RS yang menangani COVID-19," katanya.

Baca juga: Pekerja migran DIY yang pulang diingatkan ikuti protokol kesehatan
Baca juga: Gugus Tugas: Kasus COVID-19 di Sleman-DIY dalam sepekan grafiknya naik
Baca juga: Cegah COVID-19, DIY perketat pemeriksaan kendaran di perbatasan