Bulu tangkis
Ini pesan pelatih Richard Mainaky untuk Tontowi Ahmad
18 Mei 2020 17:02 WIB
Ganda campuran Indonesia Tontowi 'Owi' Ahmad (kiri) dan Winny Oktavina Kandow memukul kok ke arah ganda campuran Thailand Nipitphon Phuangphuapet dan Savitree Amitrapai dalam babak kedua Blibli Indonesia Open 2019 di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (18/7/2019). Owi dan Winny lolos ke perempat final setelah menang 21-14, 21-18. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/foc.
Jakarta (ANTARA) - Kepala pelatih ganda campuran PBSI Richard Mainaky menyampaikan pesan-pesan kepada Tontowi Ahmad setelah anak didiknya itu memutuskan untuk mengakhiri kariernya di dunia bulu tangkis.
“Saya berharap apapun yang dilakukan Owi (sapaan akrab Tontowi Ahmad) setelah ini, lakukan seperti dia berjuang di lapangan bulu tangkis, berjuang dari nol sampai jadi seseorang,” kata Richard melalui siaran resmi PBSI yang diterima ANTARA di Jakarta, Senin.
Baca juga: Tontowi Ahmad pamit dari bulu tangkis profesional
Lebih lanjut, dia juga meminta kepada pemain kelahiran Banyumas, 18 Juli 1987 itu agar tetap rendah hati dan tidak sombong serta selalu menjaga reputasi dengan baik ketika bergaul dengan banyak orang.
“Owi harus bisa tetap jaga reputasi, rendah hati dan jangan sombong, Di dunia bulu tangkis, orang lihat kita ada di 'atas', tapi begitu keluar, kita bukan siapa-siapa lagi, bukan bintang lagi. Jadi, harus pintar-pintar membawa diri dan pintar bergaul juga,” ujar Richard.
Baca juga: Catatan prestasi Owi selama berkiprah di bulu tangkis
Sementara itu, mengenai pensiun, dia menuturkan jika Owi sudah menyampaikan keinginannya itu sejak lama. Namun dia meminta agar Owi kembali memikirkan keputusannya tersebut.
Apabila keputusan itu dirasa sudah matang, dia pun mengizinkan agar Owi kembali menghubunginya dan menyerahkan surat pensiun kepada PBSI.
“Sebetulnya sudah dari jauh-jauh hari kami diskusi soal pensiunnya itu, sekitar dua bulan lalu. Waktu itu, dia (Owi) ke rumah saya dan kita ngobrol secara mendalam. Saya bilang, kalau keputusannya sudah bulat, langsung ajukan ke PBSI,” tutur Richard.
Dia pun mengungkapkan pada Senin pagi ini, Owi mengirimkan pesan singkat yang mengatakan bahwa dia telah menyampaikan surat pensiunnya kepada PBSI.
Baca juga: PBSI: prestasi Owi harumkan nama bangsa di kancah internasional
Baca juga: Ucapan terima kasih dari tokoh agama hingga wakil gubernur untuk Owi
“Saya berharap apapun yang dilakukan Owi (sapaan akrab Tontowi Ahmad) setelah ini, lakukan seperti dia berjuang di lapangan bulu tangkis, berjuang dari nol sampai jadi seseorang,” kata Richard melalui siaran resmi PBSI yang diterima ANTARA di Jakarta, Senin.
Baca juga: Tontowi Ahmad pamit dari bulu tangkis profesional
Lebih lanjut, dia juga meminta kepada pemain kelahiran Banyumas, 18 Juli 1987 itu agar tetap rendah hati dan tidak sombong serta selalu menjaga reputasi dengan baik ketika bergaul dengan banyak orang.
“Owi harus bisa tetap jaga reputasi, rendah hati dan jangan sombong, Di dunia bulu tangkis, orang lihat kita ada di 'atas', tapi begitu keluar, kita bukan siapa-siapa lagi, bukan bintang lagi. Jadi, harus pintar-pintar membawa diri dan pintar bergaul juga,” ujar Richard.
Baca juga: Catatan prestasi Owi selama berkiprah di bulu tangkis
Sementara itu, mengenai pensiun, dia menuturkan jika Owi sudah menyampaikan keinginannya itu sejak lama. Namun dia meminta agar Owi kembali memikirkan keputusannya tersebut.
Apabila keputusan itu dirasa sudah matang, dia pun mengizinkan agar Owi kembali menghubunginya dan menyerahkan surat pensiun kepada PBSI.
“Sebetulnya sudah dari jauh-jauh hari kami diskusi soal pensiunnya itu, sekitar dua bulan lalu. Waktu itu, dia (Owi) ke rumah saya dan kita ngobrol secara mendalam. Saya bilang, kalau keputusannya sudah bulat, langsung ajukan ke PBSI,” tutur Richard.
Dia pun mengungkapkan pada Senin pagi ini, Owi mengirimkan pesan singkat yang mengatakan bahwa dia telah menyampaikan surat pensiunnya kepada PBSI.
Baca juga: PBSI: prestasi Owi harumkan nama bangsa di kancah internasional
Baca juga: Ucapan terima kasih dari tokoh agama hingga wakil gubernur untuk Owi
Pewarta: Rr. Cornea Khairany
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2020
Tags: