KSAU bangga Letda Pnb Ajeng jadi penerbang tempur
18 Mei 2020 14:34 WIB
Dokumentasi - Kasau Marsekal TNI Yuyu Sutisna memberi sambutan saat memimpin upacara HUT ke-74 TNI AU di gedung Auditorium Denma Mabesau Cilangkap, Jakarta, Kamis (9/4/2020). ANTARA FOTO/HO-Dispenau/wpa/nz.
Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Yuyu Sutisna mengaku bangga dengan keberhasilan Letda Pnb AjengTresna Dwi Wijayanti menjadi penerbang tempur perempuan pertama di TNI AU.
"Sesungguhnya saya menginginkan hal ini, dan para senior sudah lama menantikan ini," kata KSAU usai memimpin upacara "Wing Day" atau wisuda Sekolah Penerbang Terpadu Angkatan ke-97 di Markas Besar Angkatan Udara (Mabesau), Jakarta, Senin.
Dalam upacara tersebut, KSAU melantik 45 wisudawan yang terdiri dari 42 perwira TNI AU, dua perwira TNI AD, dan satu perwira lulusan Sekbang Malaysia.
Baca juga: KSAU: TNI AU harus mampu siapkan "worst case" berbagai persoalan
Menurut dia, penjurusan di Sekbang dilaksanakan berdasarkan hasil prestasi seseorang. Ia juga menegaskan sama sekali tidak melakukan intervensi untuk menjadikan Letda Ajeng lulus dari Sekbang.
"Saya biarkan apa adanya sesuai peraturan dan ketentuan pendidikan di Sekbang. Pada akhirnya dari Sekbang memutuskan satu orang untuk bisa diteruskan ke jurusan (penerbang) tersebut," katanya.
Selain itu, ia mengungkapkan Letda Ajeng memiliki prestasi yang baik selama menempuh pendidikannya.
Baca juga: Angkatan udara se-Asia Pasifik berkolaborasi tangani Pandemi COVID-19
Bahkan, di berbagai kelas kemampuan yang diikuti peserta didik, Letda Ajeng bisa menduduki posisi pertama dari seluruh angkatannya seperti melakukan latihan manuver yang mendukung jurusan tempur, seperti aerobatik, formasi dan lainnya juga di atas rata-rata.
"Ini artinya Letda Pnb Ajeng memiliki kemampuan sebagai penerbang tempur," kata Yuyu.
"Barangkali ada yang bertanya bagaimana seorang penerbang tempur dari wanita, yang mohon maaf memiliki beberapa keterbatasan. Tetapi perlu diketahui negara lain sudah lebih dulu memiliki penerbang tempur perempuan, sehingga tak ada salahnya selain kita menghormati kesetaraaan gender, kita memberikan kesempatan kepada wanita jadi penerbang TNI AU kita," ujarnya.
Baca juga: Soal beli alutsista, pertahanan adalah aset sebut mantan KSAU
KSAU pun berharap dengan melihat perjalanan pendidikannya di Sekbang, Letda Pnb Ajeng bisa menunjukkan kemampuannya sebagai penerbang tempur.
"Saya mohon doa restu mudah-mudahan semua berjalan dengan lancar dan bisa membanggakan kita semua," ujar Yuyu.
Letda Ajeng merupakan lulusan Akademi Angkatan Udara 2018. Ia akan memulai pengabdiannya di Skadron Udara 15 Wing Udara 3 Lanud Iswahjudi Magetan, dengan mengoperasikan pesawat tempur T50i Golden Eagle.
Baca juga: Mantan KSAU: Lengkapi radar cegah pesawat asing masuk
Kisahnya ini mirip dengan cerita dalam film Captain Marvel, di mana Carol Denver menjadi pilot wanita dalam film tersebut yang menjelma menjadi superhero. Kini, Letda Ajeng pun dijuluki sebagai "Captain Marvel" Indonesia.
"Sesungguhnya saya menginginkan hal ini, dan para senior sudah lama menantikan ini," kata KSAU usai memimpin upacara "Wing Day" atau wisuda Sekolah Penerbang Terpadu Angkatan ke-97 di Markas Besar Angkatan Udara (Mabesau), Jakarta, Senin.
Dalam upacara tersebut, KSAU melantik 45 wisudawan yang terdiri dari 42 perwira TNI AU, dua perwira TNI AD, dan satu perwira lulusan Sekbang Malaysia.
Baca juga: KSAU: TNI AU harus mampu siapkan "worst case" berbagai persoalan
Menurut dia, penjurusan di Sekbang dilaksanakan berdasarkan hasil prestasi seseorang. Ia juga menegaskan sama sekali tidak melakukan intervensi untuk menjadikan Letda Ajeng lulus dari Sekbang.
"Saya biarkan apa adanya sesuai peraturan dan ketentuan pendidikan di Sekbang. Pada akhirnya dari Sekbang memutuskan satu orang untuk bisa diteruskan ke jurusan (penerbang) tersebut," katanya.
Selain itu, ia mengungkapkan Letda Ajeng memiliki prestasi yang baik selama menempuh pendidikannya.
Baca juga: Angkatan udara se-Asia Pasifik berkolaborasi tangani Pandemi COVID-19
Bahkan, di berbagai kelas kemampuan yang diikuti peserta didik, Letda Ajeng bisa menduduki posisi pertama dari seluruh angkatannya seperti melakukan latihan manuver yang mendukung jurusan tempur, seperti aerobatik, formasi dan lainnya juga di atas rata-rata.
"Ini artinya Letda Pnb Ajeng memiliki kemampuan sebagai penerbang tempur," kata Yuyu.
"Barangkali ada yang bertanya bagaimana seorang penerbang tempur dari wanita, yang mohon maaf memiliki beberapa keterbatasan. Tetapi perlu diketahui negara lain sudah lebih dulu memiliki penerbang tempur perempuan, sehingga tak ada salahnya selain kita menghormati kesetaraaan gender, kita memberikan kesempatan kepada wanita jadi penerbang TNI AU kita," ujarnya.
Baca juga: Soal beli alutsista, pertahanan adalah aset sebut mantan KSAU
KSAU pun berharap dengan melihat perjalanan pendidikannya di Sekbang, Letda Pnb Ajeng bisa menunjukkan kemampuannya sebagai penerbang tempur.
"Saya mohon doa restu mudah-mudahan semua berjalan dengan lancar dan bisa membanggakan kita semua," ujar Yuyu.
Letda Ajeng merupakan lulusan Akademi Angkatan Udara 2018. Ia akan memulai pengabdiannya di Skadron Udara 15 Wing Udara 3 Lanud Iswahjudi Magetan, dengan mengoperasikan pesawat tempur T50i Golden Eagle.
Baca juga: Mantan KSAU: Lengkapi radar cegah pesawat asing masuk
Kisahnya ini mirip dengan cerita dalam film Captain Marvel, di mana Carol Denver menjadi pilot wanita dalam film tersebut yang menjelma menjadi superhero. Kini, Letda Ajeng pun dijuluki sebagai "Captain Marvel" Indonesia.
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2020
Tags: