Brasilia (ANTARA) - Mengenakan masker wajah, Presiden Brazil Jair Bolsonaro berfoto bersama anak-anak di tengah kerumunan para pendukung pada Minggu, seraya mengabaikan nasihat kesehatan masyarakat yang bertujuan mencegah penyebaran salah satu wabah virus corona terburuk dunia.

Pengabaian terakhir Bolsonaro terhadap pedoman jaga jarak sosial dilakukan setelah dia kehilangan dua menteri kesehatannya dalam satu bulan. Kedua menteri itu melawan sikap Bolsonaro yang menentang karantina.

Kasus corona yang terkonfirmasi di Brazil melampaui Spanyol dan Italia pada Sabtu, membuat Brazil menjadi negara keempat terparah dilanda corona.

Laporan Kementerian Kesehatan pada Minggu malam memperlihatkan bahwa 7.938 kasus baru tercatat dalam 24 jam terakhir, menjadikan total kasus lebih dari 241.000 sementara korban meninggal bertambah 485 menjadi 16.118.

Dalam video daring, Bolsonaro mengatakan dia menyambut demonstrasi di istana presiden, yang merupakan kejadian yang berlangsung hampir dua kali dalam sepekan, dengan presiden dan para pendukung menafikkan karantina yang mendapat dukungan dari mayoritas warga Brazil.

"Pada dasarnya (rakyat) ingin bebas, mereka ingin demokrasi, mereka ingin kehormatan," katanya seraya menambahkan rakyat Brazil ingin perekonomian pulih kembali dan berjalan secepat mungkin.

Jajak pendapat yang diumumkan Selasa lalu menunjukkan dua per tiga warga Brazil setuju dengan kebutuhan jaga jarak sosial untuk mencegah wabah, yang dianjurkan para gubernur dan ahli kesehatan, sementara Bolsonaro berupaya membuka tempat kebugaran, salon pangkas rambut dan usaha lainnya.

Pada Jumat, Nelson Teich mundur sebagai menteri kesehatan saat dia dan presiden memperlihatkan langkah yang semakin tak seirama, dengan seruan Bolsonaro untuk mengurangi karantina di negara bagian dan penggunaan obat yang belum terbukti seperti chloroquine (kina) untuk melawan virus.

"Kina! Kina!" teriak berulang-ulang pendukung Bolsonaro di luar istana presiden pada Minggu, juga "Kami ingin kerja!"

Menabuh genderang, meniup terompet dan menyalakan kembang api, kerumunan pendukung itu menciptakan suasana karnaval.

Mengenakan masker wajah warna putih dan diapit para menteri, aparat keamanan dan para sahabat, termasuk seorang anak di sisinya yang berdandan ala tentara dari kepala hingga ujung kaki, Bolsonaro mendekati para pendukungnya, melambaikan tangan, tersenyum dan memperlihatkan acungan jempol ke atas.

Dia berbaur dengan kerumunan orang lebih sedikit daripada selama beberapa demonstrasi terakhir, namun dia berfoto sedikitnya dengan tiga anak-anak muda.

Wakil Presiden Hamilton Mourao yang menjalani isolasi pada Sabtu setelah didiagnosis atas seorang pegawai negeri yang dekat dengannya pekan lalu, terbukti negatif corona, kata kantornya pada Minggu.

Reuters
Baca juga: Brazil lampaui Italia dan Spanyol dalam jumlah kasus corona
Baca juga: Lebih dari 11 ribu kasus baru COVID-19 muncul di Brazil dalam sehari
Baca juga: Bolsonaro pecat Menkes, menentang rekomendasi pakar kesehatan

​​​​​​​