Kapolri ajak masyarakat patuhi anjuran ulama-pemerintah cegah COVID-19
17 Mei 2020 23:57 WIB
Kapolri Jenderal Idham Azis (kiri) berbincang bersama Ustaz Das'ad Latif secara virtual dengan menggunakan aplikasi Zoom, di Jakarta, Minggu (17/5/2020). (ANTARA/ Humas Polri)
Jakarta (ANTARA) - Kapolri Jenderal Idham Azis mengajak masyarakat agar mengikuti anjuran ulama dan Pemerintah untuk mencegah penularan COVID-19.
Menurut Jenderal Idham dalam acara Ngobrol Perkara Iman atau 'Ngopi' bersama Ustaz Das'ad Latif yang dilaksanakan secara virtual menggunakan aplikasi Zoom, Jakarta, Minggu, menyatakan melalui Maklumat Kapolri berhubungan dengan pandemi COVID-19 untuk melakukan dan tidak melakukan hal-hal yang menjadi anjuran dari ulama atau Pemerintah yaitu menaati anjuran hidup sehat, cuci tangan, budayakan pakai masker, physical distancing dan tidak mudik.
Kapolri Idham Azis melalui siaran pers itu, mengatakan bahwa jajaran Korps Bhayangkara saat ini tetap menjalankan tugasnya untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
Polri juga berperan aktif dalam menangani penularan COVID-19.
"Bahwa dalam situasi pandemi COVID-19, seluruh aktivitas di institusi kepolisian berjalan dengan baik, karena saat ini negara membutuhkan pengabdian agar dapat sesegera mungkin keluar dari pandemi ini," katanya pula.
Menurut Idham, jika seluruh masyarakat Indonesia yang berjumlah 270 juta jiwa mengikuti anjuran Pemerintah dan ulama untuk bergotong royong dalam membangun solidaritas sesama masyarakat, maka negara akan menang melawan COVID-19.
Idham pun meminta seluruh jajarannya agar dapat melakukan pola hidup sederhana sebagaimana diajarkan semua agama yang diakui di Indonesia.
Baca juga: Kepala Polda Kalimantan Selatan ajak anggota hidup sederhana
"Sesuai etika di dalam asas Tribrata dan Catur Prasetya, Polri merupakan pelindung, pelayan, dan pengayom masyarakat, bukanlah penguasa," ujar Idham.
Polisi, kata Idham lagi, dalam hidupnya harus memiliki keteladanan hidup sederhana atau tidak boleh menerapkan perilaku hedonisme. Pola hidup sederhana harus dimulai dari atasannya.
"Menegakkan disiplin dengan hormat, menampilkan sisi humanis, karena yang dihadapi adalah masyarakat dan saudaranya sendiri," kata Idham pula.
Pada sisi lain, Idham menekankan bahwa polisi harus memiliki sikap empati yang tinggi untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Dialog yang membahas mengenai agama dan situasi terkini di tengah pandemi COVID-19 di Indonesia ini, juga ditayangkan di akun YouTube milik Ustad Das'ad Latif.
Baca juga: Iqbal: Semua polisi dilarang pamer di media sosial
Menurut Jenderal Idham dalam acara Ngobrol Perkara Iman atau 'Ngopi' bersama Ustaz Das'ad Latif yang dilaksanakan secara virtual menggunakan aplikasi Zoom, Jakarta, Minggu, menyatakan melalui Maklumat Kapolri berhubungan dengan pandemi COVID-19 untuk melakukan dan tidak melakukan hal-hal yang menjadi anjuran dari ulama atau Pemerintah yaitu menaati anjuran hidup sehat, cuci tangan, budayakan pakai masker, physical distancing dan tidak mudik.
Kapolri Idham Azis melalui siaran pers itu, mengatakan bahwa jajaran Korps Bhayangkara saat ini tetap menjalankan tugasnya untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
Polri juga berperan aktif dalam menangani penularan COVID-19.
"Bahwa dalam situasi pandemi COVID-19, seluruh aktivitas di institusi kepolisian berjalan dengan baik, karena saat ini negara membutuhkan pengabdian agar dapat sesegera mungkin keluar dari pandemi ini," katanya pula.
Menurut Idham, jika seluruh masyarakat Indonesia yang berjumlah 270 juta jiwa mengikuti anjuran Pemerintah dan ulama untuk bergotong royong dalam membangun solidaritas sesama masyarakat, maka negara akan menang melawan COVID-19.
Idham pun meminta seluruh jajarannya agar dapat melakukan pola hidup sederhana sebagaimana diajarkan semua agama yang diakui di Indonesia.
Baca juga: Kepala Polda Kalimantan Selatan ajak anggota hidup sederhana
"Sesuai etika di dalam asas Tribrata dan Catur Prasetya, Polri merupakan pelindung, pelayan, dan pengayom masyarakat, bukanlah penguasa," ujar Idham.
Polisi, kata Idham lagi, dalam hidupnya harus memiliki keteladanan hidup sederhana atau tidak boleh menerapkan perilaku hedonisme. Pola hidup sederhana harus dimulai dari atasannya.
"Menegakkan disiplin dengan hormat, menampilkan sisi humanis, karena yang dihadapi adalah masyarakat dan saudaranya sendiri," kata Idham pula.
Pada sisi lain, Idham menekankan bahwa polisi harus memiliki sikap empati yang tinggi untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Dialog yang membahas mengenai agama dan situasi terkini di tengah pandemi COVID-19 di Indonesia ini, juga ditayangkan di akun YouTube milik Ustad Das'ad Latif.
Baca juga: Iqbal: Semua polisi dilarang pamer di media sosial
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2020
Tags: