Jakarta (ANTARA) - Manajemen Persipura Jayapura menuntut PT. Liga Indonesia Baru (PT. LIB) untuk terbuka perihal kejelasan transparansi finansial saat rapat umum pemegang saham (RUPS) luar biasa yang akan digelar secara virtual pada Senin besok.

"Saya sudah ingatkan Direktur Utama Persipura, Herat Kalengkongan, untuk mempertanyakan beberapa hal yang kita anggap penting dalam RUPSLB nanti. Apa yang menjadi perhatian bagi Persipura adalah transparansi finansial," Ketua Umum Persipura Benhur Tomi Mano dalam keterangan tertulisnya, Minggu.

Benhur mengungkapkan mengapa masalah finansial menjadi hal paling disorot manajemen Persipura karena beredar informasi tentang ketidakjelasan dana dari sponsor yang kurang dari nilai kontrak.

Dari informasi yang diterimanya, terjadi sejumlah ketidakjelasan nominal. Benhur mencontohkan dana yang diperoleh dari sponsor hanya setengahnya saja yang sampai ke tangan PT. LIB.

Baca juga: Komisaris: RUPS luar biasa LIB bahas enam agenda

Baca juga: Hasani sebut ada komisaris LIB yang ingin mundur


"Karena banyak juga informasi ketidakjelasan finansial, termasuk dana-dana dari sponsor yang kurang dari nilai kontrak, mudah-mudahan info itu tidak benar. Misalnya sponsor bayar lima ribu tapi yang sampai ke LIB hanya dua ribu, itu kan tidak benar, yang tiga ribu kemana? Itu yang harus kita hindari," kata dia.

Sementara perihal kompetisi, ia mendukung upaya penghentian liga hingga pandemi COVID-19 yang melanda di Tanah Air sudah teratasi.

"Bagi Persipura, jauh lebih penting bangsa ini dipulihkan terlebih dahulu baru sepak bola kita bisa berjalan lebih baik," katanya.

Sebelumnya, PSSI mengabulkan permintaan 18 klub agar PT. LIB segera menggelar RUPS. Sejumlah poin yang akan dibahas dan menjadi pertanyaan klub yakni kejelasan nasib kompetisi serta pencairan dana subsidi tahap kedua.

Baca juga: Haruna: permintaan RUPS luar biasa sebuah 'kode keras'

Baca juga: Rahmad Darmawan: turnamen pengganti liga memotivasi pemain hingga klub