Turun Rp3 triliun APBD Kaltim 2020 sebagai imbas COVID-19
17 Mei 2020 20:44 WIB
Plt Sekprov Kaltim HM Sa'bani saat mengikuti peluncuran Bangga Buatan Indonesia secara virtual oleh Presiden Joko Widodo, Kamis (14/5/2020). ANTARA/Arumanto/am.
Samarinda (ANTARA) - Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Kalimantan Timur (Kaltim) HM Sa'bani memperkirakan APBD Kaltim tahun 2020 bakal berkurang sebesar Rp3 triliun sebagai imbas penyesuaian anggaran untuk percepatan penanganan pandemi COVID-19.
"Saya kira anggaran Kaltim tidak hilang separuh. Perkiraan kita, APBD Kaltim berkurang hanya hingga Rp3 triliun dari alokasi 2020 sebesar Rp11 triliun, sehingga menjadi Rp8 triliun," katanya di Samarinda, Minggu.
Pernyataan Sekdaprov tersebut sekaligus menepis asumsi yang berkembang bahwa APBD Kaltim 2020 hanya tinggal separuhnya.
Menurut dia alokasi anggaran yang berkurang itu adalah belanja modal, barang dan jasa, kemudian beberapa bantuan keuangan, misalnya hibah yang berkurang.
Sedangkan beberapa alokasi belanja lainnya, seperti Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik, DAK kesehatan dan pendidikan oleh pemerintah pusat tidak dikurangi.
"Untuk pekerjaan mana yang masih berjalan maupun dikurangi itu dikembalikan ke masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD) yang menanganinya. Sebab mereka yang mengetahui kondisi tersebut," katanya.
Sa'bani mengakui memang ada sekitar 100 paket pekerjaan fisik yang dinilai mengalami penyesuaian anggaran tersebut.
Tetapi, kata dia, ada juga yang tidak karena pekerjaan tersebut telah lebih dulu dilaksanakan sebelum adanya penyesuaian.
Dalam penyesuaian anggaran ini, Pemprov Kaltim sepenuhnya menyerahkan kepada OPD masing-masing melaksanakan.
"Memang ada yang pengerjaannya tetap berjalan. Yang jelas, pekerjaan yang ditunda melihat kondisinya dan dinilai sulit diselesaikan pada tahun ini seperti pekerjaan fisik," demikian HM Sa'bani .
Baca juga: Tambah lima, kasus positif COVID-19 Kaltim bertambah 214 kasus
Baca juga: Gubernur nyatakan Kaltim sudah bisa ditetapkan KLB COVID-19
Baca juga: DPRD Kaltim minta pemprov tuntaskan data masyarakat terdampak COVID-19
Baca juga: Anggota DPRD dorong Pemprov Kaltim siapkan solusi dampak COVID-19
"Saya kira anggaran Kaltim tidak hilang separuh. Perkiraan kita, APBD Kaltim berkurang hanya hingga Rp3 triliun dari alokasi 2020 sebesar Rp11 triliun, sehingga menjadi Rp8 triliun," katanya di Samarinda, Minggu.
Pernyataan Sekdaprov tersebut sekaligus menepis asumsi yang berkembang bahwa APBD Kaltim 2020 hanya tinggal separuhnya.
Menurut dia alokasi anggaran yang berkurang itu adalah belanja modal, barang dan jasa, kemudian beberapa bantuan keuangan, misalnya hibah yang berkurang.
Sedangkan beberapa alokasi belanja lainnya, seperti Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik, DAK kesehatan dan pendidikan oleh pemerintah pusat tidak dikurangi.
"Untuk pekerjaan mana yang masih berjalan maupun dikurangi itu dikembalikan ke masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD) yang menanganinya. Sebab mereka yang mengetahui kondisi tersebut," katanya.
Sa'bani mengakui memang ada sekitar 100 paket pekerjaan fisik yang dinilai mengalami penyesuaian anggaran tersebut.
Tetapi, kata dia, ada juga yang tidak karena pekerjaan tersebut telah lebih dulu dilaksanakan sebelum adanya penyesuaian.
Dalam penyesuaian anggaran ini, Pemprov Kaltim sepenuhnya menyerahkan kepada OPD masing-masing melaksanakan.
"Memang ada yang pengerjaannya tetap berjalan. Yang jelas, pekerjaan yang ditunda melihat kondisinya dan dinilai sulit diselesaikan pada tahun ini seperti pekerjaan fisik," demikian HM Sa'bani .
Baca juga: Tambah lima, kasus positif COVID-19 Kaltim bertambah 214 kasus
Baca juga: Gubernur nyatakan Kaltim sudah bisa ditetapkan KLB COVID-19
Baca juga: DPRD Kaltim minta pemprov tuntaskan data masyarakat terdampak COVID-19
Baca juga: Anggota DPRD dorong Pemprov Kaltim siapkan solusi dampak COVID-19
Pewarta: Arumanto
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020
Tags: