Washington, (ANTARA News) - Presiden AS Barack Obama, Senin, bertemu dengan Sheikh Sabah Al-Ahmed As-Sabah, Amir Kuwait, di Gedung Putih, dan berjanji akan meningkatkan kerja sama dengan negara Teluk Arab tersebut.

"Kami akan berusaha membuat semua hubungan itu bahkan jadi lebih kuat," kata Obama kepada wartawan sebelum mengadakan pembicaraan dengan pemimpin Kuwait tersebut, demikian dikutip dari Xinhua-OANA.

"Kuwait telah menjadi tuan rumah utama bagi Angkatan Bersenjata Amerika Serikat selama operasinya di Irak. Dan saat kami mengalihkan operasi kami di Irak, penting bagi kami untuk menekankan bukan hanya rasa terima kasih kepada Kuwait, tapi juga komitmen kami bagi keamanan Kuwait," kata Obama.

Obama menyampaikan kepercayaan bahwa "berdasarkan pembicaraan ini dan kegiatan yang berlangsung antara kedua negara, kami dapat memperkuat bukan hanya hubungan Kuwait-AS tapi juga menciptakan wilayah perdamaian dan keamanan yang lebih mapan di wilayah itu".

Amerika Serikat telah mengumumkan bahwa negara tersebut akan menarik semua pasukan tempurnya dari Irak paling lambat Agustus 2010, dan penarikan total semua pasukan dituntaskan sekitar Desember 2011.

Sebagai jawaban atas pernyataan Obama, Sheikh As-Sabah berjanji Kuwait akan tetap menjadi sekutu dan mitra Amerika Serikat. Ia juga menyampaikan dukungan bagi upaya untuk mendorong proses perdamaian Timur Tengah.

"Sudah menjadi kepentingan kami untuk mewujudkan perdamaian," kata Amir Kuwait itu.

Sheikh As-Sabah, yang bertemu dengan Obama, dan Menteri Luar Negeri Jordania Nasser Joudeh, yang bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton, meletakkan beban guna menghidupkan kembali proses perdamaian Timur Tengah, yang macet.

Israel telah menjelaskan posisinya bahwa rakyat Palestina dan negara Arab yang mendukung mereka harus lebih dulu memberi bantuan lebih besar guna memajukan proses perdamaian.

"Saya menegaskan kepada Presiden Obama bahwa kami berminat dalam mewujudkan perdamaian di Timur Tengah," kata Amir Kuwait tersebut kepada wartawan saat ia duduk bersama Obama di Gedung Putih.

"Sudah menjadi kepentingan kami lah untuk mewujudkan perdamaian. Dan petunjuknya ialah gagasan perdamaian Arab baru-baru ini yang disepakati oleh semua negara dan pihak Arab, dan kami akan melaksanakan gagasan perdamaian ini ketika Israel melaksanakan dan memenuhi kewajibannya," katanya.(*)