DPD usul gerakan pemanfaatan lahan terlantar dengan sistem bagi hasil
17 Mei 2020 07:39 WIB
Ilustrasi: Warga menyiram tanaman kangkung miliknya di bekas lahan gambut di Desa Seuneubok, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat, Aceh (ANTARA FOTO/SYIFA YULINNAS)
Palangka Raya (ANTARA) - Ketua Komite I Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia Agustin Teras Narang mengusulkan kepada pemerintah pusat agar menggelorakan Gerakan Bersama Memanfaatkan Lahan Terlantar atau Geber MLT sebagai upaya mendongkrak kembali perekonomian masyarakat setelah pandemi COVID-19.
Program Geber MLT itu, kata Teras Narang, pada prinsipnya mendorong semangat kebersamaan dan gotong royong antar-masyarakat pemilik lahan dengan yang memiliki modal serta berkeinginan untuk mengelola lahan tersebut.
"Program itu sudah saya gagas dan mulai dilaksanakan pada saat menjabat Gubernur Kalteng periode 2010-2015. Jadi saya yakin jika program itu dianut pemerintah pusat, akan memberikan dampak besar terhadap ekonomi masyarakat," kata Teras Narang melalui pesan singkat, di Palangka Raya, Sabtu.
Adapun teknis program Geber MLT itu, masyarakat pemilik lahan membuat kesepakatan bagi hasil dengan orang yang berkeinginan mengelolanya untuk dijadikan lokasi menanam sayur-sayuran, padi, peternakan dan lain sebagainya. Kesepakatan tersebut pun harus saling menguntungkan dan diketahui oleh kepala desa, ketua RT ataupun RW.
Baca juga: Ada 7,3 Juta ha lahan terlantar
"Pembagiannya bisa saja 60-70 persen untuk pemilik modal/penggarap, sisanya kepada pemilik lahan. Dengan begitu, ada terjadi kebersamaan dan saling bantu antar masyarakat itu sendiri," kata Teras Narang.
Senator asal Kalimantan Tengah itu mengatakan peran pemerintah pusat menggelorakan secara terstruktur dan sistematis program tersebut ke seluruh wilayah. Perlu dipersiapkan dan dipikirkan bagaimana agar produk-produk yang dihasilkan dari pemanfaatan lahan tersebut sampai ke konsumen ataupun pembeli.
Dia mengatakan kesuksesan program Geber MLT tersebut juga perlu mendapatkan dukungan dari pemerintah provinsi hingga kabupaten/kota se-Indonesia. Sebab, secara teknis, pemerintah daerah memiliki perangkat yang mengetahui secara detail kondisi di wilayah masing-masing.
"Kita tahu bersama pandemi COVID-19 ini memberikan dampak sangat besar kepada perekonomian negara, termasuk masyarakat. Untuk itulah, dibutuhkan langkah cerdas keluar dari keterpurukan ekonomi tersebut. Salah satunya, ya melalui program Geber MLT ini," kata Teras Narang.
Baca juga: Serikat petani dukung penyiapan lahan terlantar untuk cetak sawah
Program Geber MLT itu, kata Teras Narang, pada prinsipnya mendorong semangat kebersamaan dan gotong royong antar-masyarakat pemilik lahan dengan yang memiliki modal serta berkeinginan untuk mengelola lahan tersebut.
"Program itu sudah saya gagas dan mulai dilaksanakan pada saat menjabat Gubernur Kalteng periode 2010-2015. Jadi saya yakin jika program itu dianut pemerintah pusat, akan memberikan dampak besar terhadap ekonomi masyarakat," kata Teras Narang melalui pesan singkat, di Palangka Raya, Sabtu.
Adapun teknis program Geber MLT itu, masyarakat pemilik lahan membuat kesepakatan bagi hasil dengan orang yang berkeinginan mengelolanya untuk dijadikan lokasi menanam sayur-sayuran, padi, peternakan dan lain sebagainya. Kesepakatan tersebut pun harus saling menguntungkan dan diketahui oleh kepala desa, ketua RT ataupun RW.
Baca juga: Ada 7,3 Juta ha lahan terlantar
"Pembagiannya bisa saja 60-70 persen untuk pemilik modal/penggarap, sisanya kepada pemilik lahan. Dengan begitu, ada terjadi kebersamaan dan saling bantu antar masyarakat itu sendiri," kata Teras Narang.
Senator asal Kalimantan Tengah itu mengatakan peran pemerintah pusat menggelorakan secara terstruktur dan sistematis program tersebut ke seluruh wilayah. Perlu dipersiapkan dan dipikirkan bagaimana agar produk-produk yang dihasilkan dari pemanfaatan lahan tersebut sampai ke konsumen ataupun pembeli.
Dia mengatakan kesuksesan program Geber MLT tersebut juga perlu mendapatkan dukungan dari pemerintah provinsi hingga kabupaten/kota se-Indonesia. Sebab, secara teknis, pemerintah daerah memiliki perangkat yang mengetahui secara detail kondisi di wilayah masing-masing.
"Kita tahu bersama pandemi COVID-19 ini memberikan dampak sangat besar kepada perekonomian negara, termasuk masyarakat. Untuk itulah, dibutuhkan langkah cerdas keluar dari keterpurukan ekonomi tersebut. Salah satunya, ya melalui program Geber MLT ini," kata Teras Narang.
Baca juga: Serikat petani dukung penyiapan lahan terlantar untuk cetak sawah
Pewarta: Kasriadi/Jaya W Manurung
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020
Tags: