Rapat Paripurna DPR Dinilai Sekadar Kejar Tayang
3 Agustus 2009 15:32 WIB
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan pidato kenegaraan tentang RAPBN 2010 serta Nota Keuangan saat Rapat Paripurna DPR Luar Biasa di gedung DPR, Jakarta, Senin (3/8). (ANTARA/Widodo S. Jusuf)
Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah LSM yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil untuk Advokasi APBN 2010 menilai penyelenggaraan rapat paripurna luar biasa DPR tidak fokus dan hanya sekadar kejar tayang saja.
Menurut para aktivis LSM itu saat jumpa pers di ruang wartawan DPR Jakarta, Senin, rapat paripurna luar biasa dengan tiga agenda sekaligus, yakni pidato nota keuangan Presiden RI, pengesahan RUU Susduk dan pengesahan RUU APBN Perubahan tahun 2009 itu telah membuat konsentrasi pemerintah dan anggota Dewan terbagi kedalam tiga pembahasan.
"Ketiganya sangat penting dan menentukan nasib bangsa ke depan," ujar Yuna Farhan dari Seknas FITRA, salah satu anggota Koalisi Masyarakat Sipil untuk Advokasi APBN 2010.
"Tidak ada hubungan dengan upaya bagaimana pemerintah ke depan akan menjalankan amanat peningkatan ekonomi dan kesejahteraan rakyat," ujarnya.(*)
Menurut para aktivis LSM itu saat jumpa pers di ruang wartawan DPR Jakarta, Senin, rapat paripurna luar biasa dengan tiga agenda sekaligus, yakni pidato nota keuangan Presiden RI, pengesahan RUU Susduk dan pengesahan RUU APBN Perubahan tahun 2009 itu telah membuat konsentrasi pemerintah dan anggota Dewan terbagi kedalam tiga pembahasan.
"Ketiganya sangat penting dan menentukan nasib bangsa ke depan," ujar Yuna Farhan dari Seknas FITRA, salah satu anggota Koalisi Masyarakat Sipil untuk Advokasi APBN 2010.
"Tidak ada hubungan dengan upaya bagaimana pemerintah ke depan akan menjalankan amanat peningkatan ekonomi dan kesejahteraan rakyat," ujarnya.(*)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009
Tags: