Bojonegoro,(ANTARA News) - Jajaran Polwil Bojonegoro, Jawa Timur, melacak empat anggota jaringan teroris asal Bojonegoro.

"Data yang kami terima dari Polda Jawa Timur, ada 11 daftar pencarian orang (DPO) dari anggota teroris, empat orang diantaranya asal Bojonegoro," kata Kepala Bagian (Kabag) Bina Mitra Polwil Bojonegoro, Kompol Suroto, Senin.

Keempat DPO asal Bojonegoro yang datanya diterima dari Polda Jawa Timur, pada 29 Juli lalu itu, hanya disebutkan namanya, tanpa dilengkapi dengan alamat rumah.

"Kami sudah menginstruksikan jajaran polres di wilayah kami untuk mewaspadai dan melacak keberadaan keempat warga Bojonegoro yang masuk jaringan teroris itu," katanya mengungkapkan.

Mereka yaitu Saiful alias Ombalen dengan posisi perantara dan perwakilan Surabaya, Sodik alias ABD.Rojak, Suroto alias Kak Oto dan Musa alias Bim alias Bimo, ketiganya dengan posisi sebagai perantara dan perwakilan Bojonegoro.

Menurut dia, lanjutnya, pemasangan tanda gambar keempat warga asal Bojonegoro tersebut, belum bisa dilakukan. Selain data yang minim, juga data yang diterima baru berupa nama, tanpa alamat rumah yang jelas.

Suroto masih belum bisa menjelaskan secara rinci, keterkaitan keempat warga asal Bojonegoro dengan kasus ledakan bom di hotel JW Marriott dan Ritz Carlton Jakarta beberapa waktu yang lalu.

"Yang jelas keempatnya masuk jaringan teroris dan jajaran kami melakukan pelacakan keberadaan mereka," katanya menegaskan.

Ia menyebutkan, data yang diterima dari Polda Jawa Timur dalam bentuk surat telegram tersebut, 11 DPO tersebut lainnya asal Jombang dan Surabaya.(*)