Jakarta (ANTARA News) - Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin berjalan datar dan "adem ayem" menanggapi pidato Presiden SBY dalam menyampaikan nota keuangan dan RAPBN 2010. Indeks saham hanya naik 11,34 poin dan ditutup pada level 2.334,577 poin pada sesi I perdagangan Senin.

Direktur Utama Finan Corfindonusa, Edwin Sinaga di Jakarta, Senin, mengatakan, investor di bursa biasa saja menanggapi RAPBN 2010 tersebut. "Karena banyak investor di sini yang bermain dalam horizon jangka pendek, jadi tidak begitu dalam menanggapi angka-angka ekonomi 2010," ujarnya.

Menurutnya, investor lebih perhatian pada angka-angka nilai tukar, inflasi, suku bunga dan pertumbuhan ekonomi serta harga minyak.

Edwin mengatakan, asumsi pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen dinilai realistis. Namun pada asumsi harga minyak sebesar 60 dolar AS per barel perlu direvisi. Karena saat ini saja harga minyak sudah mencapai 70 dolar dan diperkirakan pada akhir tahun bisa tembus 100 dolar AS.

Sementara itu pada penutupan perdagangan sesi I nilai transaksi saham di BEI mencapai Rp3,98 triliun, dengan jumlah saham yang naik sebanyak 104 saham, yang turun 72 saham dan tidak mengalami perubahan 64 saham.

Nilai asing beli sebesar Rp 803,19 miliar, asing jual Rp 573,89 miliar, sehingga ada selisih beli (net buy) Rp 229,29 miliar. (*)