Jakarta (ANTARA) - Morris Garage (MG), merek mobil yang lahir dari perpaduan Inggris dan China (SAIC China) masuk pasar Indonesia pada Maret 2020, melalui model Sport Utility Vehicle (SUV) MG ZS.
ANTARA berkesempatan menjajal MG ZS varian Ignite, sebagai tipe teratas, yang menawarkan impresi berkendara lumayan untuk di kelas SUV, sebagai pesaing Toyota Rush, Daihatsu Terios, Honda BR-V, Hyundai Kona, Kia Seltos juga Wuling Almaz.
Eksterior
Salah satu yang patut diperhitungkan adalah desain MG ZS yang bercita rasa Eropa, berkat tim desain MG yang saat ini berpusat di Birmingham, Inggris.
Desain badan secara keseluruhan menonjolkan kesan maskulin khas mobil-mobil SUV kelas menengah ke atas. Penyematan grille berbentuk prisma yang cukup besar, kemudian diapit LED DRL dengan lampu utama HID masih cukup ampuh untuk menyuguhkan kesan elegan.
Penggunaan elektrik panoramic sunroof juga memberikan pengaruh pada tampilan MG ZS. Meskipun fitur itu sudah cukup banyak digunakan SUV dari China, namun masih terbilang segar untuk pasar Indonesia.
Panoramic sunroof juga memberikan kesan lega bagi penumpang di dalam kabin, dan tentunya mempertegas kesan compact pada mobil SUV itu.
Ketika di lihat dari sisi samping, kesan panjang dan sporty terlihat berkat desain pilar belakang yang melandai. Jendela kecil setelah pintu penumpang juga menambah nuansa lega dan panjang pada MG ZS.
Secara umum, MG berhasil menyatukan konsep sporty dan elegan dalam satu mobil. Namun yang belum terlalu menonjol adalah signature atau ciri khas dari mobil ini, selain emblem "MG" berbentuk segienam berukuran besar di depan dan belakang mobil.
Interior
Selain panoramic sunroof yang juga memberikan kesan lapang pada interior, fitur lain yang bisa menjadi pertimbangan adalah nuansa mewah pada interior berlapis kulit sintetis.
Perpaduan cokelat dengan hitam pada dashboard dan jok dirasa pas untuk menonjolkan kesan premium dan segar, meski mobil itu berada di kelas SUV compact dengan harga Rp255-289 jutaan.
Rasa mengemudi SUV compact juga terasa saat duduk di kursi pengemudi. Posisi duduk untuk SUV compact memang didesain tidak terlalu tinggi layaknya Full Size SUV yang diperuntukkan untuk melibas seluruh medan jalan.
Meski demikian, posisi duduk itu mungkin dapat mengakomodir kebutuhan banyak kalangan, misalnya kaum wanita yang ingin mengendarai SUV namun tidak mau repot jika posisinya terlalu tegak dan tinggi.
Fitur lain yang cukup memanjakan pengguna adalah layar hiburan berukuran 8 inci, tire pressure monitoring pada MID, bantuan navigasi, Apple Carplay, cruise control, serta beberapa tombol perintah pada lingkar kemudi.
Salah satu bagian yang unik adalah layar hiburan berukuran 8 inci yang memadukan konsep digital dan layar sentuh dengan nuansa klasik berupa tombol putar untuk volume.
Performa
MG ZS mengandalkan mesin berkapasitas 1.498 cc 15S4C DOHC 4-silinder 16 katup VTi-TECH yang mampu menghasilkan 114 HP dan torsi 150 Nm.
Penggeraknya memakai transmisi otomatis 4 tingkat percepatan yang bisa digeser ke mode manual untuk keperluan tertentu.
Transmisi tersebut cukup mulus untuk digerakkan di perkotaan, kendati akselerasinya agak kurang instan ketika pedal gas diinjak penuh di jalur bebas hambatan.
Sedangkan suspensinya dirasa pas untuk mobil di kelasnya, tidak terlalu empuk juga tidak terlampau keras. Keunggulan suspensi dapat dirasakan ketika mobil dipakai melibas tikungan atau saat melintasi jalan tidak rata.
Mobil itu memakai struktur rangka Full Space Frame (FSF), dilengkapi dengan Anti-Lock Braking System (ABS), Electronic Brake Force Distribution (EBD), Electronic Brake Assist (EBA), Curve Brake Control (CBC), Stability Control System (SCS), Traction Control System (TCS), dan enam titik airbags.
Baca juga: Cara MG Motor Indonesia layani pelanggan di masa COVID-19
Baca juga: Morris Garage ZS tiba di tangan konsumen
Baca juga: Spesifikasi Morris Garage ZS
Test Drive
Impresi MG ZS, SUV baru "kawin silang" Inggris-China
16 Mei 2020 12:55 WIB
Morris Garage ZS. (ANTARA/Alviansyah P)
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: