Bengkulu (ANTARA) - Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Bengkulu, Jumat, melakukan rapid test di Sekretariat DPRD Provinsi Bengkulu, dan hasilnya dua orang staf reaktif.

"Ya, dalam rapid test tadi ada dua staf kami yang hasil rapid testnya reaktif. Keduanya langsung menjalani pengambilan sampel swab untuk uji laboratorium," kata Pelaksana Harian (Plh) Sekwan DPRD Provinsi Bengkulu, Rizal.

Selain itu, sebanyak 30 dari 45 anggota DPRD Provinsi Bengkulu juga mengikuti rapid test ini, dan seluruhnya tidak reaktif.
Baca juga: Kontak mantan Kapolda positif, gubernur-sekda Bengkulu isolasi mandiri

Ketua DPRD Provinsi Bengkulu Ihsan Fajri mengatakan, pihaknya sengaja meminta dilakukan rapid test ini sebagai upaya skrining untuk mendeteksi COVID-19 terhadap anggota dewan dan pegawai sekretariat.

Ia juga mengaku telah mendapat konfirmasi dari anggota dewan yang tidak hadir bahwa mereka yang tidak hadir itu juga telah melakukan rapid test di daerah pemilihan (dapil) masing-masing dan hasilnya juga tidak reaktif.

"Jangan sampai kami yang selalu mengimbau masyarakat untuk waspada COVID-19, tetapi kami tidak melakukan antisipasi penularan," ujar Ihsan.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu Herwan Antoni mengatakan, terhadap dua orang staf DPRD yang reaktif itu telah diminta untuk melakukan isolasi mandiri sambil menunggu hasil uji swab keluar.

"Mereka kami minta untuk melakukan karantina mandiri dan akan kita ambil spesimen swabnya untuk diuji ke laboratorium," kata Herwan.Baca juga: Irjen Supratman tak tertular Corona saat sertijab 8 Mei Mabes Polri