JAKARTA, 31 Juli 2009 (ANTARA) - PT International Nickel Indonesia Tbk ("PT Inco", atau "Perseroan", IDX: INCO) mengumumkan hasil-hasil triwulan kedua tahun 2009 yang tidak diaudit. Marjin kotor PT Inco pada triwulan kedua 2009 naik menjadi 19,0 persen dibandingkan dengan 5,6 persen pada triwulan pertama 2009 terutama disebabkan oleh kenaikan harga realisasi rata-rata nikel dalam matte dibandingkan dengan triwulan yang lalu, harga minyak yang lebih rendah dan dilanjutkannya penerapan inisiatif-inisiatif penekanan biaya.
Presiden Direktur PT Inco, Arif Siregar mengatakan, "PT Inco melanjutkan fokusnya pada usaha-usaha untuk dapat meningkatkan efisiensi operasinya. Hal ini termasuk penerapan rencana usaha yang terintegrasi guna mengidentifikasi perbaikan-perbaikan dalam efisiensi, menyelesaikan restrukturisasi organisasi dan menurunkan biaya-biaya pemeliharaan."
Meskipun berada dalam situasi resesi, penjualan mencapai AS$155,0 juta untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009, yaitu meningkat 27,7 persen dibandingkan dengan AS$121,4 juta pada triwulan pertama tahun 2009. Hal tersebut disebabkan oleh penjualan nikel dalam matte yang lebih tinggi pada triwulan ini yang mencapai 17.423 metrik ton, dibandingkan dengan 14.600 metrik ton pada triwulan pertama tahun 2009 dan juga kenaikan harga realisasi rata-rata nikel dalam matte yang menjadi AS$8.894 per metrik ton pada triwulan kedua tahun 2009, dibandingkan dengan AS$8.309 per metrik ton pada triwulan pertama tahun 2009. Produksi nikel dalam matte pada triwulan kedua 2009 sebesar 16.300 metrik ton dibandingkan dengan 16.200 metrik ton pada triwulan pertama tahun 2009.
Harga pokok penjualan pada triwulan kedua 2009 meningkat AS$125,6 juta dari AS$114,6 juta pada triwulan pertama 2009, disebabkan oleh lebih tingginya realisasi penjualan. Harga pokok penjualan pada paruh pertama tahun 2009 menurun 38,1 persen menjadi AS$240,2 dari AS$388,3 juta pada paruh pertama 2008. Penurunan yang signifikan ini disebabkan oleh turunnya harga dan konsumsi minyak dan juga turunnya komponen biaya utama lainnya seperti kontrak dan jasa dan biaya karyawan.
"Curah hujan yang tinggi di seluruh daerah tangkapan air yang berada di daerah operasi kami menyebabkan ketinggian permukaan air yang cukup bagi pembangkit listrik tenaga air untuk menopang produksi nikel dalam matte sepanjang tahun 2009" demikian ditambahkan Bapak Siregar.
Pada triwulan kedua tahun 2009, PT Inco menggunakan 10.944 kiloliter bahan bakar disel dengan biaya rata-rata AS$0,47 per liter dibandingkan dengan 10.893 kiloliter dengan biaya rata-rata AS$0,74 per liter pada triwulan pertama tahun 2009. Selain itu, Perseroan menggunakan 583.156 barel HSFO dengan biaya rata-rata sebesar AS$49,0 per barel, dibandingkan dengan 571.287 barel dengan biaya rata-rata AS$54,37 per barel pada triwulan pertama tahun 2009.
Perseroan mencatatkan laba bersih AS$17,4 juta pada triwulan kedua tahun 2009 (AS$0,002 per saham) sama dengan laba bersih AS$17,2 juta (AS$0,002 per saham) pada triwulan pertama 2009. Total EBITDA sebesar AS$47,3 juta pada triwulan kedua tahun 2009, dibandingkan dengan AS$46,3 juta pada triwulan pertama tahun 2009.
Pada triwulan kedua tahun 2009, kas yang diperoleh dari kegiatan operasi, sebelum pengeluaran barang modal, turun AS$11,9 juta terutama akibat kelebihan pembayaran pajak penghasilan perseroan sebesar AS$13,3 juta. Kas yang digunakan untuk pengeluaran barang modal pada triwulan kedua tahun 2009 sebesar AS$41,7 juta, hampir sama dengan jumlah yang dikeluarkan pada triwulan pertama tahun 2009 sebesar AS$40,3 Juta. Kas keluar bersih pada triwulan kedua tahun 2009 sebesar AS$ 55,1 Juta dibandingkan dengan arus kas keluar sebesar AS$3,7 juta pada triwulan pertama tahun 2009.
Ikhtisar kinerja keuangan Perseroan (tidak diaudit) adalah sebagai berikut - semua angka dinyatakan dalam dolar Amerika Serikat kecuali untuk angka produksi nikel dalam matte yang dinyatakan dalam metrik ton:
Triwulan Triwulan Paruh Paruh
Kedua Pertama Pertama Kedua
2009 2009 2009 2008
Produksi nikel dalam matte: 16.300 16.200 32.500 35.250
Penjualan nikel dalam matte: 17.423 14.600 32.023 37.039
Harga realisasi rata-rata per metrik ton 8.894 8.309 8.627 13.309
Penjualan bersih- jutaan 155,0 121,4 276,4 492,9
Laba/(Rugi) bersih- jutaan 17,4 17,2 34,6 63,7
Laba/(Rugi) bersih per saham 0,002 0,002 0,003 0,006
Informasi lebih lanjut dapat menghubungi:
Indra Ginting, Director of Investor Relations & Corporate Secretary indra.ginting@valeinco.com
Claudio Bastos, Senior Vice President and Chief Financial Officer claudio.bastos@valeinco.com
atau PTI.InvestorRelations@valeinco.com
atau kunjungi situs Perseroan di www.pt-inco.co.id
PT Inco Tbk Mengumumkan Laba Triwulan Kedua 2009 Sebesar AS$17,4 Juta
31 Juli 2009 14:33 WIB
PT International Nickel Indonesia Tbk
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2009
Tags: