Makassar (ANTARA) - Kegiatan "rapid test" massal di pasar tradisional di Kota Makassar dan Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan pada hari ketiga, Jumat, menemukan ratusan orang berstatus reaktif Coronavirus Disease (COVID-19).

"Hasil 'rapid test' di hari ketiga ini di pasar tradisional tercatat 161 orang dinyatakan reaktif COVID-19," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, Muh Ichsan Mustari saat meninjau tes cepat massal di Pasar Butung Makassar, Jumat.

Ia menjelaskan, dari total 18 pasar tradisional yang menjadi tempat pelaksanaan tes cepat COVID-19 di Kota Makassar, empat di antaranya masih berjalan di hari terakhir ini.

Menurut dia berdasarkan data sementara dari pemeriksaan sekitar 6.000-an sampel di hari ketiga itu menunjukkan sebanyak 138 orang dinyatakan reaktif, bukan hanya dari pedagang tapi juga petugas pasar.

Sedangkan di Kabupaten Gowa, dari tujuh pasar tradisional yang melaksanakan tes cepat dari jumlah 3.000-an orang pedagang dan petugas pasar, ditemukan 23 orang dinyatakan reaktif.

"Bagi yang reaktif selanjutnya akan menjalani tes swab untuk memastikan statusnya. Kalau positif langsung menjalani isolasi mandiri di hotel yang disediakan pemerintah provinsi," katanya.

Tiga hotel, kata Muh Ichsan Mustari telah disediakan untuk menampung pasien COVID-19 yang kondisinya orang tanpa gejala (OTG) seperti di hotel Swiss Bell in, Losari Makassar dan Herper.

Sementara Pangdam XIV Hasanuddin sekaligus Ketua Pelaksana Harian Satgas COVID-19 Sulsel, Mayjen Andi Sumange Rukka di sela pemantauan di pasar tersebut menyatakan setelah pasar-pasar selanjutnya akan dilakukan tes massal di tingkat pemukiman RT dan RW.

"Setelah pasar selesai, maka kita beralih ke tingkat RT dan RW, yang daerahnya dianggap zona merah, setelah itu kita mengevaluasi semuanya. Untuk sekarang ini kita hanya melihat sampai sejauh mana hasilnya. Bagi pedagang reaktif langsung kita bawa ke tempat isolasi," katanya.

Salah seorang pedagang setempat, Hj Ani menuturkan, tes cepat tersebut sangat membantu mereka dalam hal keamanan dan meminimalisir penyebaran virus corona itu.

"Kalau saya ini sangat bagus, lebih aman buat kami dan bisa diketahui siapa saja yang kena, serta tes ini bisa meminimalisasi penyebaran COVID-19," katanya.

Baca juga: 10 pekerja toko di Makassar positif COVID-19

Baca juga: Gubernur sebut PSBB Gowa berdampak besar untuk Makassar

Baca juga: Warga Makassar ke Kabupaten Gowa diperiksa ketat

Baca juga: Polisi sanksi 5.757 pelanggar PSBB di Makassar-Gowa