Kupang (ANTARA) - Bupati Sumba Timur Gidion Mbilijora mengatakan semua bupati se-Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT), telah membuat kesepakatan akan melakukan "rapid test" untuk deteksi dini virus corona jenis baru atau COVID-19 kepada setiap pelintas perbatasan antarkabupaten di pulau tersebut.

“Keputusan 'rapid test' di perbatasan ini telah kami sepakati bersama empat bupati seluruh Pulau Sumba untuk mengantisipasi kemungkinan penularan COVID-19,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima di Kupang, NTT, Jumat.

Baca juga: Pengiriman APD ke Flores dan Sumba gunakan pesawat carter

Kesepakatan tersebut melibatkan semua kepala daerah di Pulau Sumba di antaranya Kabupaten Sumba Timur, Sumba Tengah, Sumba Barat, dan Sumba Barat Daya.

“Jadi setiap pelintas seperti dari Sumba Tengah ke Sumba Timur, Sumba Barat ke Sumba Barat Daya, dan sebaliknya harus menjalani 'rapid test' di perbatasan wilayah kabupaten,” katanya.

Ia mengatakan saat ini memang masih mengalami kekurangan alat "rapid test" dan sedang dalam proses pemesanan.

Baca juga: Legislator: bangun laboratorium "swab" untuk Flores dan Sumba

Ia juga meminta dukungan Pemerintah Provinsi NTT untuk membantu pengadaan alat "rapid test" guna mendukung upaya pencegahan penyebaran COVID-19 tersebut.

Menyinggung adanya satu kasus positif COVID-19 pertama di Sumba Timur, Bupati Gidion mengatakan sudah berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten lainnya di Pulau Sumba.

“Kami sudah minta manifes penumpang pesawat saat yang bersangkutan tiba bersama teman-temannya dan sudah diinformasikan ke kabupaten-kabupaten tetangga,” katanya.

Baca juga: Warga tiba di Sumba Tengah wajib karantina mandiri

“Mereka juga sudah melakukan tracing untuk mencari tahu. Informasi dari Bupati Sumba Tengah juga mengatakan sudah menugaskan tim untuk pelacakan nama-nama yang ada di manifes penumpang pesawat,” katanya.