Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan bahwa Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2010 tetap fokus pada upaya pemulihan ekonomi terkait krisis keuangan global.

Hal tersebut disampaikan Presiden dalam rapat koordinasi dengan para gubernur, menteri dan sejumlah kepala lembaga negara di Istana Negara Jakarta, Kamis, dengan menggunakan teknologi telewicara.

"Design RAPBN 2010 tetap pada pemulihan ekonomi, jadi politik APBN pemerintah adalah kebijakan fiskal dengan titik berat pada upaya pemulihan ekonomi," kata Presiden.

Kepala Negara menjelaskan, saat penyampaian nota keuangan di hadapan DPR pada Sidang Paripurna yang berlangsung pada 3 Agustus mendatang, postur APBN 2010 akan disampaikan.

"Apa yang sudah kita lakukan pada waktu lalu dengan adanya stimulus sebesar Rp70 triliun akan kita lakukan lagi waktu mendatang sehingga kita harus siap untuk defisit anggaran sebesar 1,6 persen," katanya.

Presiden mengatakan defisit sebesar 1,6 persen itu masih tergolong wajar dan kecil bila dibandingkan dengan defisit anggaran sejumlah negara lainnya yang juga tengah menghadapi krisis keuangan global.

Terkait hal tersebut, Presiden mengingatkan kepada masing-masing kepala daerah untuk bersama-sama pemerintah pusat tidak terlambat dalam membelanjakan anggaran, khususnya belanja produktif sehingga ekonomi dapat terus berputar.

"Stimulus yang turun ke daerah juga jangan sampai terlambat. Bila terlambat tentu akan menghambat," tegasnya.

Presiden Yudhoyono mengingatkan bahwa fundamental ekonomi Indonesia akhir-akhir ini menunjukkan indikator yang membaik, antara lain nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang menguat dan juga peningkatan indeks harga saham gabungan di bursa Indonesia.

Karena itu, Kepala Negara minta kepala daerah untuk terus menjalankan tujuh prioritas pemerintah dalam menghadapi krisis seperti menjaga sektor riil, mengurangi pengangguran, menjaga stabilitas harga dan terus menjaga ketersediaan pangan dan pertumbuhan ekonomi.

"Selain itu belanja pemerintah khususnya belanja produktif di luar belanja rutin harus tepat waktu dan tepat sasaran sehingga tetap menggerakkan pertumbuhan ekonomi," katanya.

Presiden juga mengingatkan kepada seluruh gubernur, bupati dan walikota agar terus menggalakkan investasi termasuk mendorong investor dalam negeri.

"Terakhir, terus lakukan program pro-rakyat karena warga miskin harus terus dilindungi," ungkap Kepala Negara.

Hal lain yang tak kalah penting, menurut Presiden, adalah setiap daerah harus menyiapkan langkah ketahanan pangan terkait ancaman gelombang El Nino.
(*)