Jakarta (ANTARA News) - Perusahaan survei Nielsen melaporkan bahwa kepercayaan konsumen akan terjadinya pemulihan dari krisis ekonomi global semakin menguat.

"Pada survei kepercayaan konsumen global yang dilakukan Nielsen sebelumnya di bulan Maret, kami melihat pertanda awal bahwa sejauh para konsumen dunia peduli, resesi telah mencapai titirk terendah. Tiga bulan kemudian,mereka mulai memikirkan ide tentang pemulihan," kata Direktur Eksekutif Consumer Research, The Nielsen Company Indonesia, Catherine Eddy di Jakarta, Kamis.

Dalam survei terakhir Nielsen pada Juni yang melibatkan 14.029 konsumen online di 28 negara, sebanyak 71 persen responsen berpikir bahwa negara mereka sedang berasa dalam masa resesi.

Angka itu menunjukkan penurunan positif sebanyak enam poin dari angka 77 persen yang diperoleh pada survei Maret 2009 lalu.

"Kepercayaan konsumen di India melompat 13 indeks poin, serta beranjak sembilan poin di Jepang, Korea Selatan, Hong Kong dan Indonesia," ujar Catherine.

Pengecualian terjadi di Amerika Serikat dan Selandia Baru yang tidak menunjukkan peningkatan pada kuartal kedua, juga Jerman yang merupakan satu-satunya negara yang menunjukkan penurunan indeks poin.

"Kepercayaan konsumen di Indonesia amat berkaitan dengan tingkat inflasi. Tahun ini, tekanan inflasi dapat ditekan sedemikian rupa sehingga sebenarnya tidak mengejutkan jika kita melihat peningkatan pada kepercayaan konsumen," jelasnya.

Selain inflasi, faktor stabilitas politik dan Pemilihan Presiden yang berlangsung aman tanpa insiden membuat masyarakat yakin ada pengaruh baik pada bidang ekonomi.

"Namun kita tidak tahu bagaimana dampak dari peristiwa ledakan bom yang terjadi pada 17 Juli lalu. Sejauh ini beberapa survei yang ada sebelumnya telah menunjukkan bahwa terorisme cenderung menjadi kekhawatiran dari beberapa negara tetangga dibandingkan dengan Indonesia sendiri," tuturnya. (*)