Catur
Juara dunia Magnus Carlsen gelar turnamen catur online
14 Mei 2020 23:54 WIB
Juara dunia catur dari Norwegia, Magnus Carlsen (berbaju putih saat menghadapi Fabiano Caruana dari Amerika Serikat pada Kejuaraan Dunia Catur 2018 di London. (AFP/TOLGA AKMEN)
Jakarta (ANTARA) - Juara dunia Magnus Carlsen pada Kamis membeberkan rangkaian turnamen catur oline berhadiah 1 juta dolar AS setelah dia memilih tidak mengikuti sebuah kompetisi yang diadakan badan catur dunia bulan ini.
Pecatur Norwegia itu absen ketika Federasi Catur Dunia (FIDE) menggelar Piala Bangsa-Bangsa secara online antara Rusia, Amerika Serikat, Eropa, China, India dan tim Sisa Dunia.
Pecatur berusia 29 tahun itu malah meluncurkan turnya sendiri di bawah nama Magnus Carlsen Invitational yang digelar belum lama bulan ini.
Baca juga: Legenda catur Garry Kasparov bakal ikut kompetisi daring FIDE
"Turnamen invitasi ini sangat menyenangkan dan kami mendengarkan umpan balik sangat berarti dari para pecatur, para mitra siar kami dan pemirsa," kata Carlsen dalam satu pernyataan seperti dikutip Reuters.
Turnamen invitasi ini merupakan leg pertama dari tur baru dia.
Akan ada tiga lagi turnamen besar sebelum grand final pada Agustus yang akan menampilkan para pemenang turnamen-turnamen individual, kata panitia penyelenggaranya.
"Ketika turnamen-turnamen catur fisik dan olahraga masih dibatalkan atau ditangguhkan, membuat tur catur seluruhnya online saya rasakan sebagai hal yang benar bagi catur untuk saat ini," sambung Carlsen.
Baca juga: GM Magnus Carlsen sempurnakan gelar usai jadi juara dunia catur kilat
Turnamen-turnamen catur menjadi kacau gara-gara wabah virus corona.
Candidates Tournament, salah satu event penting FIDE, sudah ditangguhkan sejak Maret, sedangkan Olimpiade Catur dimundurkan ke 2021.
Carlsen, Hikaru Nakamura, Ding Liren, dan pecatur anak ajaib dari Iran Alireza Firouzja yang merupakan empat teratas pada leg pertama, akan bergabung dengan delapan pecatur baru untuk event berikutnya tur ini, Lindores Abbey Rapid Challenge, yang dimulai Selasa pekan depan.
Baca juga: Wenjun dan Goryachkina imbang pada kejuaraan dunia catur putri
Baca juga: Raih gelar Grand Master, Novendra diminta tak terbuai
Baca juga: Tak terkalahkan, Irene peringkat dua catur internasional di Sharjah
Pecatur Norwegia itu absen ketika Federasi Catur Dunia (FIDE) menggelar Piala Bangsa-Bangsa secara online antara Rusia, Amerika Serikat, Eropa, China, India dan tim Sisa Dunia.
Pecatur berusia 29 tahun itu malah meluncurkan turnya sendiri di bawah nama Magnus Carlsen Invitational yang digelar belum lama bulan ini.
Baca juga: Legenda catur Garry Kasparov bakal ikut kompetisi daring FIDE
"Turnamen invitasi ini sangat menyenangkan dan kami mendengarkan umpan balik sangat berarti dari para pecatur, para mitra siar kami dan pemirsa," kata Carlsen dalam satu pernyataan seperti dikutip Reuters.
Turnamen invitasi ini merupakan leg pertama dari tur baru dia.
Akan ada tiga lagi turnamen besar sebelum grand final pada Agustus yang akan menampilkan para pemenang turnamen-turnamen individual, kata panitia penyelenggaranya.
"Ketika turnamen-turnamen catur fisik dan olahraga masih dibatalkan atau ditangguhkan, membuat tur catur seluruhnya online saya rasakan sebagai hal yang benar bagi catur untuk saat ini," sambung Carlsen.
Baca juga: GM Magnus Carlsen sempurnakan gelar usai jadi juara dunia catur kilat
Turnamen-turnamen catur menjadi kacau gara-gara wabah virus corona.
Candidates Tournament, salah satu event penting FIDE, sudah ditangguhkan sejak Maret, sedangkan Olimpiade Catur dimundurkan ke 2021.
Carlsen, Hikaru Nakamura, Ding Liren, dan pecatur anak ajaib dari Iran Alireza Firouzja yang merupakan empat teratas pada leg pertama, akan bergabung dengan delapan pecatur baru untuk event berikutnya tur ini, Lindores Abbey Rapid Challenge, yang dimulai Selasa pekan depan.
Baca juga: Wenjun dan Goryachkina imbang pada kejuaraan dunia catur putri
Baca juga: Raih gelar Grand Master, Novendra diminta tak terbuai
Baca juga: Tak terkalahkan, Irene peringkat dua catur internasional di Sharjah
Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2020
Tags: