Kasus COVID-19 meningkat 180 di Jakarta pada Kamis (14/5)
14 Mei 2020 19:34 WIB
(Tangkap Layar) Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan DKI Jakarta Fify Mulyani saat konferensi pers di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (3/4/2020). (ANTARA/HO-Media Sosial Pemprov DKI Jakarta)
Jakarta (ANTARA) - Hingga Kamis tanggal 14 Mei 2020 kasus konfirmasi positif di Jakarta bertambah 180 orang dibandingkan hari sebelumnya, sementara pasien sembuh meningkat dua orang dan yang meninggal naik lima orang.
Berdasarkan data yang diterima Antara di Jakarta, Kamis, secara detail perkembangan tersebut adalah, kasus terkonfirmasi positif 5.617 orang (sebelumnya 5.437 orang), dengan pasien sembuh sebanyak 1.279 orang (sebelumnya 1.277 orang) dan pasien meninggal sebanyak 466 orang (sebelumnya 461 orang).
Jumlah 1.279 orang sembuh itu, dalam persentase adalah sekitar 23 persen dari kasus positif, sementara kasus meninggal sebanyak 466 orang sekitar delapan persen dari kasus positif.
"1.877 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit (sebelumnya 1.833 pasien), dan 1.995 orang melakukan self isolation di rumah (sebelumnya 1.866 orang)," kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Fify Mulyani di Balai Kota Jakarta, Kamis.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi DKI Jakarta juga mencatat orang tanpa gejala (OTG) sebanyak 2.407 orang (sama dengan sebelumnya).
Berdasarkan keterangan dari Pemprov DKI Jakarta, orang dalam pemantauan (ODP) berjumlah 9.801 orang (bertambah dari 8.866 orang) dengan rincian 9.611 sudah selesai prosesnya (bertambah dari sebelumnya 8.677 orang), serta 190 masih dalam pemantauan (bertambah dari sebelumnya 189 orang).
Sementara itu, pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 7.342 orang (meningkat dari sebelumnya sebanyak 7.159 orang) yang memiliki rincian 6.662 sudah pulang dari perawatan (meningkat dari sebelumnya 6.560 orang) dan 680 orang masih dirawat (bertambah dari sebelumnya 599 orang).
DKI Jakarta melalui Dinas Kesehatan provinsi, kata Fify, juga telah melakukan pengujian atau tes Polymerase Chain Reaction (PCR) pada 96.258 sampel di seluruh wilayah Jakarta sampai dengan 13 Mei 2020.
Untuk, tes PCR pada 13 Mei 2020 dilakukan pada 2.379 orang. Sebanyak 1.679 tes dilakukan untuk menegakkan diagnosis pada kasus baru dengan hasil 180 positif dan 1.499 negatif.
Fify turut menerangkan, untuk rapid test masih terus berlangsung di 6 wilayah Kota/Kabupaten Administrasi DKI Jakarta dan Pusat Pelayanan Kesehatan Pegawai (PPKP). Total sebanyak 96.748 orang telah menjalani rapid test, dengan persentase positif COVID-19 sebesar 4 persen, dengan rincian 3.703 orang dinyatakan reaktif COVID-19 dan 93.045 orang dinyatakan non-reaktif.
Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta hari ini kembali memberikan pendampingan psikososial secara daring kepada petugas kesehatan maupun tenaga penunjang yang melakukan penanganan COVID-19.
Pendampingan online telah dilakukan sebanyak dua kali melalui kegiatan webinar yang diikuti oleh sekitar 150 peserta yang terdiri dari dokter, perawat, bidan, tenaga kesmas, petugas call center dan petugas palang hitam. Kegiatan ini bekerja sama dengan para psikiater dan psikolog klinis yang ahli di bidangnya. Selain layanan pendampingan online, layanan aplikasi sahabat jiwa juga tetap dapat diakses melalui situs https://sahabatjiwa-dinkes.jakarta.go.id.
Sementara itu, sejak dimulai 24 April 2020, program Kolaborasi Sosial Berskala Besar (KSBB) di Jakarta, Kelompok Kerja KSBB telah berhasil mengumpulkan 193.166 paket sembako yang siap didistribusikan pada warga terdampak Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
"Sejak 24 April 2020 hingga 13 Mei 2020 pukul 12.00, Pokja KSBB telah mengumpulkan komitmen untuk 193.166 Paket Sembako, 85.653 Paket Makan Siap Saji, 14.456 Paket Lebaran, dan 511 paket THR untuk warga-warga terdampak PSBB," kata Fify.
Fify mengatakan bantuan tersebut disalurkan pada golongan masyarakat yang rentan secara ekonomi di tingkat RW berdasarkan kompilasi data komitmen yang masuk disesuaikan dengan kebutuhan dari masing-masing RW.
Berdasarkan kompilasi data tersebut, maka data keterpenuhan kebutuhan RW, pada minggu ke-3 Ramadhan per 13 Mei, terdapat 33 RW yang telah terpenuhi kebutuhannya dari total 159 RW menerima bantuan KSBB.
Pokja KSBB, kata Fify, telah menerima komitmen bantuan dari berbagai kalangan, yang saat ini terdapat 47 donatur perusahaan/kelompok dan empat donatur perseorangan. Kemudian, Pemprov DKI Jakarta bermitra dengan Baznas Bazis DKI Jakarta, Palang Merah DKI Jakarta, Yayasan Rumah Zakat, Aksi Cepat Tanggap, Dompet Dhuafa dan Human Initiative untuk membantu penyaluran bantuan dari masyarakat kepada masyarakat tersebut.
Baca juga: WIKA salurkan 10.000 paket sembako untuk masyarakat Jakarta Timur
Baca juga: Ombudsman DKI minta Pemprov ubah Pergub 41/2020 jadi Perda
Baca juga: Perempuan warga Bantul positif COVID-19 tertular dari sang ayah
"Pemprov DKI Jakarta juga membuka kesempatan untuk masyarakat berbagi dengan sesama yang membutuhkan bantuan karena terdampak pandemi COVID-19 dalam program Kolaborasi Sosial Berskala Besar atau KSBB di bulan Ramadhan ini. Masyarakat dapat memberikan bantuan berupa bahan pangan pokok, makanan siap saji, hingga uang tunai. Pemberian bantuan melalui situs corona.jakarta.go.id/ksbb," ucap Fify.
Selain itu, tambah Fify, Pemprov DKI Jakarta turut mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dan berkolaborasi menangani pandemi COVID-19, terdapat total 175 kolaborator dari berbagai unsur yang telah berpartisipasi melalui Sekretariat Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Provinsi DKI Jakarta.
"Bagi masyarakat yang ingin berkolaborasi, dukungan berupa Alat Pelindung Diri, masker, sarung tangan, dan disinfektan, dapat langsung disampaikan ke Sekretariat Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Provinsi DKI Jakarta, Balai Kota, Blok G Lantai dua atau melalui kanal jdcn.jakarta.go.id," tutur Fify menambahkan.
Berdasarkan data yang diterima Antara di Jakarta, Kamis, secara detail perkembangan tersebut adalah, kasus terkonfirmasi positif 5.617 orang (sebelumnya 5.437 orang), dengan pasien sembuh sebanyak 1.279 orang (sebelumnya 1.277 orang) dan pasien meninggal sebanyak 466 orang (sebelumnya 461 orang).
Jumlah 1.279 orang sembuh itu, dalam persentase adalah sekitar 23 persen dari kasus positif, sementara kasus meninggal sebanyak 466 orang sekitar delapan persen dari kasus positif.
"1.877 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit (sebelumnya 1.833 pasien), dan 1.995 orang melakukan self isolation di rumah (sebelumnya 1.866 orang)," kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Fify Mulyani di Balai Kota Jakarta, Kamis.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi DKI Jakarta juga mencatat orang tanpa gejala (OTG) sebanyak 2.407 orang (sama dengan sebelumnya).
Berdasarkan keterangan dari Pemprov DKI Jakarta, orang dalam pemantauan (ODP) berjumlah 9.801 orang (bertambah dari 8.866 orang) dengan rincian 9.611 sudah selesai prosesnya (bertambah dari sebelumnya 8.677 orang), serta 190 masih dalam pemantauan (bertambah dari sebelumnya 189 orang).
Sementara itu, pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 7.342 orang (meningkat dari sebelumnya sebanyak 7.159 orang) yang memiliki rincian 6.662 sudah pulang dari perawatan (meningkat dari sebelumnya 6.560 orang) dan 680 orang masih dirawat (bertambah dari sebelumnya 599 orang).
DKI Jakarta melalui Dinas Kesehatan provinsi, kata Fify, juga telah melakukan pengujian atau tes Polymerase Chain Reaction (PCR) pada 96.258 sampel di seluruh wilayah Jakarta sampai dengan 13 Mei 2020.
Untuk, tes PCR pada 13 Mei 2020 dilakukan pada 2.379 orang. Sebanyak 1.679 tes dilakukan untuk menegakkan diagnosis pada kasus baru dengan hasil 180 positif dan 1.499 negatif.
Fify turut menerangkan, untuk rapid test masih terus berlangsung di 6 wilayah Kota/Kabupaten Administrasi DKI Jakarta dan Pusat Pelayanan Kesehatan Pegawai (PPKP). Total sebanyak 96.748 orang telah menjalani rapid test, dengan persentase positif COVID-19 sebesar 4 persen, dengan rincian 3.703 orang dinyatakan reaktif COVID-19 dan 93.045 orang dinyatakan non-reaktif.
Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta hari ini kembali memberikan pendampingan psikososial secara daring kepada petugas kesehatan maupun tenaga penunjang yang melakukan penanganan COVID-19.
Pendampingan online telah dilakukan sebanyak dua kali melalui kegiatan webinar yang diikuti oleh sekitar 150 peserta yang terdiri dari dokter, perawat, bidan, tenaga kesmas, petugas call center dan petugas palang hitam. Kegiatan ini bekerja sama dengan para psikiater dan psikolog klinis yang ahli di bidangnya. Selain layanan pendampingan online, layanan aplikasi sahabat jiwa juga tetap dapat diakses melalui situs https://sahabatjiwa-dinkes.jakarta.go.id.
Sementara itu, sejak dimulai 24 April 2020, program Kolaborasi Sosial Berskala Besar (KSBB) di Jakarta, Kelompok Kerja KSBB telah berhasil mengumpulkan 193.166 paket sembako yang siap didistribusikan pada warga terdampak Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
"Sejak 24 April 2020 hingga 13 Mei 2020 pukul 12.00, Pokja KSBB telah mengumpulkan komitmen untuk 193.166 Paket Sembako, 85.653 Paket Makan Siap Saji, 14.456 Paket Lebaran, dan 511 paket THR untuk warga-warga terdampak PSBB," kata Fify.
Fify mengatakan bantuan tersebut disalurkan pada golongan masyarakat yang rentan secara ekonomi di tingkat RW berdasarkan kompilasi data komitmen yang masuk disesuaikan dengan kebutuhan dari masing-masing RW.
Berdasarkan kompilasi data tersebut, maka data keterpenuhan kebutuhan RW, pada minggu ke-3 Ramadhan per 13 Mei, terdapat 33 RW yang telah terpenuhi kebutuhannya dari total 159 RW menerima bantuan KSBB.
Pokja KSBB, kata Fify, telah menerima komitmen bantuan dari berbagai kalangan, yang saat ini terdapat 47 donatur perusahaan/kelompok dan empat donatur perseorangan. Kemudian, Pemprov DKI Jakarta bermitra dengan Baznas Bazis DKI Jakarta, Palang Merah DKI Jakarta, Yayasan Rumah Zakat, Aksi Cepat Tanggap, Dompet Dhuafa dan Human Initiative untuk membantu penyaluran bantuan dari masyarakat kepada masyarakat tersebut.
Baca juga: WIKA salurkan 10.000 paket sembako untuk masyarakat Jakarta Timur
Baca juga: Ombudsman DKI minta Pemprov ubah Pergub 41/2020 jadi Perda
Baca juga: Perempuan warga Bantul positif COVID-19 tertular dari sang ayah
"Pemprov DKI Jakarta juga membuka kesempatan untuk masyarakat berbagi dengan sesama yang membutuhkan bantuan karena terdampak pandemi COVID-19 dalam program Kolaborasi Sosial Berskala Besar atau KSBB di bulan Ramadhan ini. Masyarakat dapat memberikan bantuan berupa bahan pangan pokok, makanan siap saji, hingga uang tunai. Pemberian bantuan melalui situs corona.jakarta.go.id/ksbb," ucap Fify.
Selain itu, tambah Fify, Pemprov DKI Jakarta turut mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dan berkolaborasi menangani pandemi COVID-19, terdapat total 175 kolaborator dari berbagai unsur yang telah berpartisipasi melalui Sekretariat Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Provinsi DKI Jakarta.
"Bagi masyarakat yang ingin berkolaborasi, dukungan berupa Alat Pelindung Diri, masker, sarung tangan, dan disinfektan, dapat langsung disampaikan ke Sekretariat Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Provinsi DKI Jakarta, Balai Kota, Blok G Lantai dua atau melalui kanal jdcn.jakarta.go.id," tutur Fify menambahkan.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020
Tags: