Bandarlampung (ANTARA News) - Gubernur Lampung Sjachroedin ZP menutup pagelaran Lampung Expo VIII, sebuah pameran produk terbesar di Provinsi Lampung, di Gedung Graha Wangsa, Kota Bandarlampung, dengan capaian transaksi yang mencapai Rp8,23 miliar.

"Saya berharap para pengusaha UKM yang ikut pada Lampung Expo tahun ini dapat belajar dari kemajuan yang diperoleh UKM yang berasal dari luar Lampung, sehingga Lampung Expo dapat menjadi ajang pembelajaran," kata Gubernur Lampung, Sjachroedin ZP, di Bandarlampung, Rabu malam.

Dia juga menekankan kepada kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan di tingkat kabupaten dan kota dapat memantau peningkatan produksi UKM di wilayahnya masing-masing, sebagai indikator peningkatan pembelajaran bagi UKM.

"Harus ada peningkatan produksi karena persaingan produk berarti penambahan permintaan," kata Oedin, demikian panggilan akrab Sjachroedin ZP.

Penutupan Lampung Expo VIII, yang berlangsung pada Rabu malam (29/7), pukul 19.30 WIB itu juga dihadiri oleh Gubernur Banten Rt Hj Atut Chosiyah, dan anggota DPR-RI dari Komisi VIII. Acara itu berlangsung sejak 24 Juli 2009.

Nilai total transaksi yang dihasilkan selama enam hari pameran berlangsung adalah sebesar Rp8,23 miliar, jauh melampaui target pencapaian yang ditetapkan panitia, yaitu sebesar Rp7,2 miliar.

Sementara jumlah total pengunjung selama pameran berlangsung sebanyak 62.500 pengunjung, yang sebagian besar meminati zona perhiasan, stand kaligrafi binaan PT Batu Bara, dan stand sepeda.

Lampung Expo 2009 diikuti oleh tujuh dinas luar provinsi Lampung, seperti Bengkulu, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa timur, DI Yogyakarta, Nusa Tenggara Barat, dan Surabaya, Jawa Timur.

Selain itu, ikut juga berpartisipasi pemkab 10 kabupaten/kota serta 11 dinas instansi di Provinsi Lampung, dan pihak swasta, dengan total stand yang dibuka sebanyak 98 stand.

"Secara umum, Lampung Expo VIII tahun 2009 berlangsung sukses, dilihat dari indikator target pencapaian transaksi yang terpenuhi, bahkan melampaui target," kata dia.(*)