Dirut: Sarinah bakal lebih "friendly" dan tidak jadul pasca-renovasi
14 Mei 2020 16:57 WIB
Ilustrasi: Warga melintas di depan toko Sarinah yang tutup, di Jakarta, Selasa (7/4/2020). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/foc. (ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA)
Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama Sarinah Gusti Ngurah Putu Sugiarta Yasa memaparkan sejumlah perubahan bagi pengunjung dan masyarakat Indonesia setelah gedung Sarinah yang berlokasi di kawasan Thamrin, Jakarta, selesai direnovasi.
Ngurah Yasa menjelaskan salah satu yang akan dibangun adalah experience zone yang memberi kesempatan bagi masyarakat untuk melihat budaya Indonesia lebih dekat, baik dari segi pariwisata, sejarah, permainan tradisional hingga kuliner.
"Jadi masyarakat tidak hanya berbelanja ke toko, tetapi juga menikmati kuliner nusantara, permainan tradisional yang mulai dilupakan sampai gimana cara membatik, akan kita hadirkan," kata Ngurah Yasa pada web seminar di Jakarta, Kamis.
Ngurah Yasa menjelaskan experience zone ini nantinya menjadi interaksi yang dibangun antara Sarinah dan pengunjung baik dalam negeri maupun internasional.
Baca juga: Bos Sarinah: Renovasi gedung rampung 2021, McDonald's masuk prioritas
Selain itu Sarinah juga akan melakukan perubahan di zona makanan minuman (food and beverage) di mana produk-produk atau kuliner lokal ternama dan kekinian dari Indonesia dapat disajikan ke pengunjung.
Dengan transformasi bisnis yang dilakukan melalui renovasi gedung, Sarinah diharapkan menjadi titik pertemuan yang bisa mendukung aktivitas bisnis warga Indonesia, khususnya Jakarta.
Transformasi bisnis yang dilakukan Sarinah ini telah direncanakan sejak akhir 2019 ketika Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki dan Menteri BUMN Erick Thohir telah membahas perubahan konsep Sarinah menjadi mal dan etalase pemasaran produk UKM Tanah Air.
Gedung yang telah berusia lebih dari setengah abad ini dinilai sudah saatnya direnovasi, namun dengan tetap mempertahankan nilai sejarah sebagai pusat perbelanjaan pertama di Indonesia yang didirikan sejak 1962.
Baca juga: Transformasi dan renovasi Gedung Sarinah direncanakan sejak 2019
"Kita tahu sekarang orang ke toko bukan cuma untuk berbelanja, mereka juga butuh ruang untuk berekspresi. Seperti disampaikan oleh Menteri BUMN, Sarinah harus tampil lebih friendly lagi, tidak jadul," kata Ngurah Yasa.
Rencananya, renovasi gedung Sarinah akan dimulai pada bulan Juni 2020, namun karena belum redanya pandemi COVID-19, pekerjaan renovasi dimulai dengan pekerjaan desain, arsitektur, pemetaan, audit teknis dan lain-lain yang tidak menimbulkan kerumuman (crowd). Kemudian baru dilanjutkan dengan konstruksi fisik.
Baca juga: Erick: Pembaharuan gedung Sarinah dengan tidak tinggalkan sejarah
Ngurah Yasa menjelaskan salah satu yang akan dibangun adalah experience zone yang memberi kesempatan bagi masyarakat untuk melihat budaya Indonesia lebih dekat, baik dari segi pariwisata, sejarah, permainan tradisional hingga kuliner.
"Jadi masyarakat tidak hanya berbelanja ke toko, tetapi juga menikmati kuliner nusantara, permainan tradisional yang mulai dilupakan sampai gimana cara membatik, akan kita hadirkan," kata Ngurah Yasa pada web seminar di Jakarta, Kamis.
Ngurah Yasa menjelaskan experience zone ini nantinya menjadi interaksi yang dibangun antara Sarinah dan pengunjung baik dalam negeri maupun internasional.
Baca juga: Bos Sarinah: Renovasi gedung rampung 2021, McDonald's masuk prioritas
Selain itu Sarinah juga akan melakukan perubahan di zona makanan minuman (food and beverage) di mana produk-produk atau kuliner lokal ternama dan kekinian dari Indonesia dapat disajikan ke pengunjung.
Dengan transformasi bisnis yang dilakukan melalui renovasi gedung, Sarinah diharapkan menjadi titik pertemuan yang bisa mendukung aktivitas bisnis warga Indonesia, khususnya Jakarta.
Transformasi bisnis yang dilakukan Sarinah ini telah direncanakan sejak akhir 2019 ketika Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki dan Menteri BUMN Erick Thohir telah membahas perubahan konsep Sarinah menjadi mal dan etalase pemasaran produk UKM Tanah Air.
Gedung yang telah berusia lebih dari setengah abad ini dinilai sudah saatnya direnovasi, namun dengan tetap mempertahankan nilai sejarah sebagai pusat perbelanjaan pertama di Indonesia yang didirikan sejak 1962.
Baca juga: Transformasi dan renovasi Gedung Sarinah direncanakan sejak 2019
"Kita tahu sekarang orang ke toko bukan cuma untuk berbelanja, mereka juga butuh ruang untuk berekspresi. Seperti disampaikan oleh Menteri BUMN, Sarinah harus tampil lebih friendly lagi, tidak jadul," kata Ngurah Yasa.
Rencananya, renovasi gedung Sarinah akan dimulai pada bulan Juni 2020, namun karena belum redanya pandemi COVID-19, pekerjaan renovasi dimulai dengan pekerjaan desain, arsitektur, pemetaan, audit teknis dan lain-lain yang tidak menimbulkan kerumuman (crowd). Kemudian baru dilanjutkan dengan konstruksi fisik.
Baca juga: Erick: Pembaharuan gedung Sarinah dengan tidak tinggalkan sejarah
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020
Tags: