Jakarta (ANTARA) - Amerika Serikat menyatakan peretas yang berkaitan dengan China menerobos masuk ke beberapa organisasi yang sedang meneliti COVID-19.

Dalam keterangan bersama yang dikutip Reuters, Federal Bureau of Investigation dan Departemen Keamanan Dalam Negeri menyatakan FBI sedang menyelidiki kasus pembobolan digital di beberapa organisasi AS oleh "aktor siber" yang berkaitan dengan China.

Peretas disebut berusaha mengidentifikasi dan secara ilegal memperoleh hak kekayaan intelektual dan data kesehatan publik berkaitan dengan vaksin, perawatan tes dari jaringan dan perorangan yang berafiliasi dengan riset COVID-19".

Baca juga: Menkominfo pastikan aplikasi PeduliLindungi aman dari peretas

Baca juga: FBI sebut peretas targetkan hasil penelitian COVID-19


Tidak disebutkan siapa target serangan dalam keterangan tersebut.

Kedutaan Besar China di Washington menyebut tuduhan tersebut sebagai "kebohongan".

"FBI mengeluarkan peringatan berdasarkan dugaan rasa bersalah dan tanpa bukti," kata Kedubes China di Washington.

Kedutaan juga mengatakan tuduhan tersebut "melemahkan kerja sama internasional yang sedang berlangsung untuk melawan pandemi".

Baca juga: Peretas iPhone diberi hadiah Rp1,2 miliar

Baca juga: Laporan: Peretas Iran targetkan universitas negara Barat

Baca juga: Microsoft ungkap peretas terkait Korut curi data rahasia