Bengaluru, India (ANTARA) - Produsen obat asal Swiss Roche Holding AG pada Rabu mengatakan pihaknya sedang melakukan pembicaraan dengan pemerintah Inggris untuk meluncurkan alat tes antibodi virus corona di negara itu.

Setelah melakukan evaluasi secara independen, Badan Kesehatan Masyarakat Inggris menemukan tes antibodi virus corona buatan Roche memiliki akurasi 100 persen.

"Ini adalah perkembangan yang sangat positif karena tes antibodi yang sangat spesifik menjadi penanda infeksi sebelumnya," kata koordinator program pengujian virus corona Inggris John Newton.

"Pada gilirannya dapat menunjukkan beberapa kekebalan tubuh terhadap infeksi di masa depan," ujar Newton

Baca juga: Pesepak bola kuatir jadi induk semang virus jika musim dilanjutkan
Baca juga: Inggris sempat susun rencana darurat apabila PM Johnson wafat


Meskipun demikian, lanjut dia, belum ada kejelasan sampai sejauh mana antibodi dapat menunjukkan kekebalan terhadap infeksi COVID-19.

Temuan dari badan kesehatan pemerintah datang ketika Inggris mulai melonggarkan karantina wilayah.

Para pekerja di bidang manufaktur dan sektor-sektor tertentu lainnya diminta untuk kembali bekerja jika mereka tidak dapat bekerja dari rumah.

Roche pada Rabu mengatakan bahwa perusahaan dapat menyediakan ratusan ribu alat tes antibodi ke Inggris setiap minggu.

Menteri Kesehatan Matt Hancock sebelumnya mengatakan pemerintah sedang berdiskusi dengan produsen obat asal Swiss mengenai tes antibodi.

Awal bulan ini, tes antibodi Roche mendapatkan persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat. Tidak seperti tes untuk mendiagnosis penyakit, tes antibodi menunjukkan siapa yang telah terinfeksi dan pulih.

Pada hari Rabu, Inggris mencatat 33.186 kematian akibat COVID-19, negara yang paling parah terkena penyakit pernapasan di Eropa.

Reuters

Baca juga: Pemerintah Inggris terbitkan protokol latihan
Baca juga: Kematian akibat corona di Inggris lampaui 38 ribu, terparah di Eropa