Semarang (ANTARA News) - Sedikitnya 88 desa yang tersebar di 35 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah rawan pangan, karena penduduk miskinnya rata-rata mencapai lebih dari 30 persen.

Kepala Badan Ketahanan Pangan Jateng, Gayatri Indah Cahyani, di Semarang Selasa mengatakan, desa rawan pangan paling banyak terdapat di lima kabupaten yakni Purworejo, Brebes, Blora, Wonosobo, dan Kebumen.

Ia menjelaskan, kondisi rawan pangan tersebut bukan karena tidak adanya bahan pangan, tetapi lebih akibat kurangnya akses transportasi dari dan menuju desa tersebut dan diperparah dengan rendahnya daya beli mereka.

"Daerah-daerah tersebut perlu diberdayakan," katanya.

Pemberdayaan tersebut, lanjut Gayatri, di antaranya dengan menggerakkan program aksi desa mandiri pangan yang merupakan program pemberdayaan masyarakat khususnya rumah tangga miskin.

"Langkah tersebut dimaksudkan agar masyarakat desa dapat memanfaatkan potensi wilayahnya dan kesejahteraannya dapat ditingkatkan," katanya.

Gayatri mengatakan, Pemprov Jateng akan memberikan bantuan Rp100 juta per desa untuk 88 desa rawan pangan yang dibagi untuk empat kelompok usaha.

Sebelumnya, awal Juni 2009 Gubernur Jateng Bibit Waluyo menyebutkan, dari 7.807 desa yang ada di Jateng, sebanyak 3.300 di antaranya masuk dalam kategori desa miskin.

Desa tersebut tersebar 35 kabupaten/kota yang ada di Jawa Tengah di antaranya, terdapat di Kabupaten Grobogan, Blora, Rembang, Banjarnegara, Pati, Kebumen, dan Wonogiri.
(*)